Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Perlu dicatat bahwa dalam usaha membuat terjemahan Alkitab yang mudah dipahami ada juga usaha yang hasilnya mudah dibaca, tetapi melihat cara mencapai tujuan tersebut hanyalah dengan sekadar mempermudah bahasanya, maka hasilnya tidaklah layak disebut terjemahan yang bertanggung jawab. Pada tahun 1976, Penerbit Kalam Hidup mengeluarkan Perjanjian Baru Dalam Bahasa Sehari-hari. Karena judulnya hampir sama dengan Alkitab Kabar Baik dalam bahasa Indonesia Sehari-hari terbitlah LAI, sering kali orang awam menjadi bingung. Sebenarnya Firman Allah Yang Hidup ini merupakan terjemahan langsung dari edisi bahasa Inggris The Living Bible karya Kenneth N. Taylor dari Amerika Serikat. Living Bible adalah hasil saduran (parafrasa) atau pengungkapan dengan kata-kata sendiri dari Alkitab the American Standard Version (1901) yang merupakan revisi Alkitab bahasa Inggris the King James Version (1611). Taylor menyederhanakan bahasa kuno the American Standard Bible ke dalam bahasa Inggris sehari-hari. Oleh karena itu Firman Allah Yang Hidup ini tidak digolongkan dalam terjemahan Harfiah atau Dinamis, tetapi digolongkan saduran (parafrasa).
Inilah saduran (parafrasa; Firman Allah yang Hidup) "Doa Bapa Kami":
Bapa kami yang di surga,
kami muliakan nama-Mu yang suci.
Kami mohon kiranya kehendak-Mu terlaksana di bumi ini sama
seperti di surga.
Berilah kami makanan untuk hari ini sebagaimana biasa,
dan ampunkanlah dosa kamu, seperti kami sudah mengampuni
mereka yang bersalah kepada kami.
Janganlah kami dibawa ke dalam cobaan, melainkan lepaskanlah
kami dari si Jahat.
- (Matius: Riwayat Hidup Yesus Kristus - Firman Allah yang Hidup: Perjanjian Baru dalam Bahasa Sehari-hari, Kalam Hidup 1976).
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |