Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Hagai dan Zakharia dilahirkan di Babel selama penawanan dan mereka kembali ke Yerusalem setelah Raja Koresy memerintahkan untuk membangun kembali Bait Suci. Periode sejarah Israel di mana kedua nabi ini melayani dilaporkan dalam kitab Ezra, Nehemia, dan Ester.
Pekerjaan pembuatan fondasi Bait Suci dimulai segera setelah para tawanan pertama tiba di Yerusalem di bawah kepemimpinan Zerubabel, yang adalah keturunan Raja Daud. Setelah fondasi telah diletakkan, bangsa Israel menghadapi oposisi atau tantangan dari bangsa Samaria sehingga pembangunan menjadi terhenti (Ezra 4:23-24). Hagai dan Zakharia mulai berkhotbah di Yerusalem kira-kira 15 tahun setelah peristiwa ini terjadi.
Hagai adalah nabi pertama yang berbicara atas nama Allah setelah kembalinya bangsa Israel dari penawanan di Babel. Ia menegur mereka yang hanya memperhatikan pembangunan rumahnya sendiri lalu melalaikan pembangunan Rumah Allah. Ia menasihatkan mereka untuk mendahulukan Tuhan.
Zakharia bergabung dengan Hagai dalam memberikan dorongan kepada orang-orang Yahudi untuk memprioritaskan tanggung jawab spiritual mereka yakni membangun kembali Bait Suci: Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel (Ezra 6:14) kira-kira empat tahun kemudian.
Pemberitaan Firman Allahlah yang telah mengubah sikap orang Israel dari sikap acuh kepada ketaatan untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Mereka meninggalkan sikap mementingkan diri sendiri dan menyelesaikan pembangunan Bait Suci.
Malaikat Tuhan (Zakharia 3:5-6) berperan besar dalam kitab Zakharia. Zakharia juga menubuatkan lebih banyak hal tentang Kristus dari pada nabi-nabi lainnya terkecuali Yesaya (Perhatikan Zakharia 3:8; 9:9,16; 11:11-13; 12:10; 13:1,6). Nubuatan-nubuatan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali ditemukan dalam Zakharia 6:12; 14:1-21.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |