Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Kitab Yosua mencakup periode kira-kira 25 tahun dan kitab ini merupakan lanjutan sejarah yang disampaikan dalam Ulangan. Sejauh ini Tuhan telah berbicara kepada beberapa orang secara pribadi melalui mimpi-mimpi, penglihatan-penglihatan, atau dengan perantaraan malaikat, maupun berbicara langsung kepada Musa. Sekarang suatu metode yang baru diperkenalkan.
Lima kitab Musa diberikan sebagai suara Allah yang tertulis kepada seluruh pengikutNya yang setia: Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (Yosua 1:8).
Ada delapan hal yang ditekankan dalam kitab Yosua :
'
- Dua pengintai melakukan pengintaian ke negeri itu dan membuat perjanjian dengan Rahab (Yosua 2:1-24). '
- Bangsa Israel berangkat dari Sitim ke sungai Yordan dan tinggal selama tiga hari untuk menguduskan diri mereka (Yosua 3:5). '
- Menyeberangi sungai Yordan. Pada waktu imam-imam memikul Tabut Perjanjian untuk menyeberangi sungai Yordan, Tuhan membuat air sungai berhenti mengalir agar umat Israel dapat menyeberang. Kemudian Yosua menegakkan dua belas batu peringatan ......supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan Tuhan (Yosua 4:9, 24). '
- Setelah menyeberang, umat Israel diam di Gilgal, dekat tepi sungai Yordan dan Tuhan menyuruh mereka menyunat seluruh lelaki kaum Israel yang lahir di padang gurun (Yosua 5:2,5). '
- Sesudah itu, mereka memperingati Paskah yang pertama di Tanah Perjanjian (Yosua 5:10). '
- Penaklukkan tanah Kanaan (Yosua 5:13 - 12:24). Sesuai dengan petunjuk Tuhan, pasukan Israel berjalan mengelilingi Yerikho dan seluruh penduduknya binasa terkecuali Rahab bersama keluarganya, yang selamat karena imannya kepada Allah Israel (Yosua 2:1-21; 6:22-25). Setelah penaklukkan Yerikho dan Ai, umat Israel menuju utara ke Gunung Ebal, dekat Sumur Yakub, dan di sana {{ayat|Yosua mendirikan mezbah untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban perdamaian. Berkat-berkat terhadap ketaatan dibacakan di atas Gunung Gerizim; dan kutuk-kutuk karena ketidaktaatan dibacakan di atas Gunung Ebal. Hal ini merupakan penegasan perjanjian Israel secara nasional dengan Allah (Yosua 8:30-35). Setelah mengadakan perjanjian dengan kaum Gibeon (Yosua 9:1-27), Adoni-zedek Raja Yerusalem -- mengadakan ikatan persahabatan dengan empat raja dari Hebron, Yarmut, Lakhis dan Eglon -- untuk memerangi Gibeon. Namun Yosua mengalahkan mereka semuanya melalui campur tangan yang ajaib dari Allah (Yosua 10: 1-4,11-14). Kabar tentang serangan Israel menyebar ke utara, dan Yabin, Raja Hazor mempersatukan para raja yang tersisa di negeri itu bersama dengan pasukan mereka untuk memerangi umat Israel (Yosua 11:1-4). Walaupun mereka diperlengkapi dengan kereta-kereta perang, raja-raja ini juga mengalami kekalahan dahsyat (Yosua 11: 16-23). '
- Pembagian Tanah (Yosua 13:1 - 22:34). Setelah menaklukkan Kanaan, setiap suku masing-masing diberi suatu wilayah sebagai tempat kediaman. Namun, suku Lewi tidak diberi wilayah yang terpisah melainkan diberikan 48 kota yang tersebar di seluruh wilayah kediaman suku-suku itu (Yosua 21:41). Masuknya Israel, serta penaklukkan tanah itu oleh mereka membuktikan kesetiaan Tuhan dalam menggenapi perjanjian yang Ia telah sampaikan kepada Abraham: Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi (Yosua 21:43-45; 1:1-6). '
- Berita perpisahan {{ayat|Yosua (Yosua 23:1 - 24:33). Yosua memanggil seluruh umat Israel untuk mendengarkan kata-kata perpisahannya. Namun hal penting yang menjadi perhatian utamanya adalah agar mereka benar-benar memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam Kitab hukum Musa, supaya jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri (Yosua 23:6).
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |