Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Mikha adalah seorang desa yang diam di Yehuda selama pemerintahan Raja Yotam, Ahaz, dan Hizkia dari Yehuda. Pada waktu yang sama, Yesaya adalah nabi yang sedang melayani di Yerusalem. Mikha membeberkan dosa-dosa dari kedua Kerajaan yakni, Israel dan Yehuda, dan dengan berani memberitakan hukuman Allah yang akan dijatuhkan termasuk kepada Moresyet-Gat, kampung Kitabnya (Mikha 1:14). Ia juga menubuatkan tentang pemulihan dan kedatangan Kristus. Beritanya pasti menjadi sumber penghiburan bagi Raja Hizkia (Yesaya 1:1; Yeremia 26:18; Mikha 1:1). Pada masa itu Pekah dan Hosea adalah dua raja terakhir yang sedang memerintah Israel, Kerajaan Utara I Raja-Raja 15:30; 17:1; 18:9).
Dalam fasal 1 -- 3, Mikha dengan setia menjalankan tugasnya untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya (Mikha 3:8). Ia mengumukan kehancuran Israel (Mikha 1:6-7), maupun kemalangan yang akan menimpa Yerusalem dan Bait Suci (Mikha 3:12). Dalam dua fasal berikutnya, ia menubuatkan tentang hukuman dan pemulihan mereka: Terpaksa engkau berjalan sampai Babel; ...... di sanalah engkau akan ditebus oleh TUHAN dari tangan musuhmu (Mikha 4:10).
Mikha juga menyampaikan nubuatan yang menarik bukan hanya mengenai lokasi kelahiran Yesus sebagai Mesias di Betlehem, melainkan juga mengenai asal usulNya: dari padamu akan bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mikha 5:1). Penggenapan nubuatan ini sekali lagi menunjukkan ketepatan dari setiap Firman Allah.
Nubuatan Mikha bertujuan untuk mendorong Israel danYehuda agar bertobat dari dosa-dosa mereka, kalau tidak hukuman Allah akan menimpa mereka. Karena itu ia memperingatkan Israel: Aku membuat engkau menjadi ketandusan (Mikha 6:16). Mikha mengakhiri kitabnya dengan berita pengharapan dan pernyataan tentang penggenapan akhir berkat perjanjian yang Allah telah sampaikan kepada Abraham dan Yakub (Mikha 7:20).
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |