Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Hari Tuhan disebutkan lima kali (Yoel 1:15; 2:1,11,31; 3:14) dan Yehuda disebutkan enam kali (Yoel 3:1,6,8,18-20). Namun karena Kerajaan Utara tidak disebutkan, maka kita menduga negeri itu telah dihancurkan oleh bangsa Asyur dan Yerusalem akan segera mengalami kehancuran oleh bangsa Babel. Namun tak seorangpun yang dapat memastikan kapan dalam sejarah nabi Yoel menulis kitabnya karena tak ada raja atau nabi lain yang disebut dalam kitabnya.
Berita dari Yoel merupakan peringatan kepada Yehuda, Kerajaan Selatan, mengenai akan datangnya bencana nasional, karena sikap mereka yang tidak mengindahkan Firman Allah. Yoel menggambarkannya sebagai serangan belalang yang menyapu negeri, merusak seluruh tanaman, membuat setiap pohon gundul dan akhirnya membawa bencana kelaparan yang dahsyat. Ia menubuatkan akan datangnya suatu bangsa yang kuat dan tidak terbilang banyaknya (Yoel 1:6) yang akan menyerang dan memakan habis sehingga meninggalkan di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput (Yoel 2:3). Serangan ini datangnya dari utara (Yoel 2:20) yang membawa kehancuran total bagi bangsa Yehuda karena dosa-dosanya.
Nabi itu juga menubuatkan akan datangnya hari Tuhan ketika Allah akan mencurahkan RohNya ke atas semua manusia (Yoel 2:28). Kita sekarang sedang hidup di hari-hari terakhir yang dimulai sejak hari Pentakosta, ketika para muridNya penuh dengan Roh Kudus, lalu mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain (Kisah 2:4). Rasul Petrus mengatakan: Itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel (Yoel 2:16).
Kemudian Petrus mengutip Yoel sama seperti yang dilakukan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma: Barang siapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan (Yoel 2:32; Roma 10:13). Ini berarti bahwa setiap orang yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan menerima Roh Kudus sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh nabi Yoel (Kisah 2:38; Yohanes 7:37-38; 16:7).
Nubuatan Yoel juga menyatakan tentang waktu hukuman Tuhan itu akan menimpa yakni ketika Aku akan mengumpulkan segala bangsa dan akan membawa mereka turun ke lembah Yosafat (Yoel 3:2). Lembah Yosafat, yang dikenal sekarang sebagai Lembah Kidron dan juga sebagai Lembah Keputusan, menunjuk kepada tempat di mana bangsa-bangsa yang menentang Kerajaan Allah akan berkumpul untuk diadili.
Peristiwa historis ini digunakan untuk menggambarkan masa gemilang ketika Yesus Kristus akan menaklukkan musuh-musuhnya. . Raja Damai yang berkemenangan akan mengakhiri seluruh peperangan dan akan memulaikan pemerintahanNya yang penuh damai: Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi..... TUHAN tetap diam di Sion (Yoel 3:17,21).
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |