Dari Sejarah Alkitab Indonesia
|
Ini adalah bagan perbandingan ayat-ayat Galatia 5:22-23 tentang Sembilan Buah Roh.
Bagan ini dibuat sebagai perbandingan antara berbagai versi Alkitab dalam bahasa Indonesia dan juga sebagai perbandingan yang paling jelas atas perubahan bahasa Melayu/Indonesia dari masa ke masa
Bagan ini disusun dari yang paling baru di atas hingga yang paling lama di bagian bawah.
Versi yang dicantumkan dalam bagan ini adalah:
- Alkitab Leydekker (LEY 1733)
- Perjanjian Baru Keasberry (KEA 1853)
- Alkitab Klinkert, Melayu Rendah (KL 1863)
- Perjanjian Baru Roskott, Melayu Ambon (ROS 1877)
- Alkitab Klinkert, Melayu Tinggi (KL 1879)
- Alkitab Shellabear (SB 1912)
- Perjanjian Baru Melayu Baba (BABA 1913)
- Perjanjian Baru Bode (BODE 1938)
- Kitab Kudus Perjanjian Baru (ENDE 1968/1970)
- Today's Malay Version/Berita Baik Untuk Manusia Moden (TMV 1987)
- Firman Allah Yang Hidup (FAYH 1989)
- Terjemahan Baru Revisi (TBR 1997)
- Kitab Suci Injil (KSI 2000)
- Bahasa Indonesia yang Disederhanakan (BSD)
- Kitab Suci Komunitas Kristiani (KSKK 2002)
- Versi Mudah Dibaca (VMD 2005)
- Modified Indonesian Literal Translation (MILT 2006)
- Kitab Suci Injil (KSI 2010)
- Wasiat Baru (KJI 2011)
- Terjemahan Lama (TL/1958)
- Bahasa Indonesia Sehari-hari/Bahasa Indonesia Mudah Dibaca (BIS/BIMK 1985)
- Terjemahan Baru (TB 1974)
Oleh karena tidak semua versi memiliki terjemahan Perjanjian Lama, maka beberapa versi Alkitab seperti KSKK, BSD, TBR, BODE, BABA, dan Alkitab kuno (abad ke-19) tidak memiliki ayat-ayat Perjanjian Lama.
h. Galatia 5:22-23
Versi | Galatia 5:22-23 (9 Buah Roh) | ||
---|---|---|---|
Ayat 22 | Ayat 23 | ||
Terjemahan Baru, BIS/BIMK, dan Terjemahan Lama | |||
TB (1974) | 22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, | 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. | |
BIS (1985) | 22 Sebaliknya, kalau orang-orang dipimpin oleh Roh Allah, hasilnya ialah: Mereka saling mengasihi, mereka gembira, mereka mempunyai ketenangan hati, mereka sabar dan berbudi, mereka baik terhadap orang lain, mereka setia, | 23 mereka rendah hati, dan selalu sanggup menguasai diri. Tidak ada hukum agama yang melarang hal-hal seperti itu. | |
TL (1958) | 22 Tetapi buah-buahan Roh, ialah kasih, sukacita, perdamaian, panjang hati, kemurahan, kebaikan, setiawan, | 23 lemah lembut, tahan nafsu. Maka tiada ada hukum yang melarangkan yang demikian. | |
Abad ke-21 | |||
KJI (2011) | 22 Tetapi buah Roh itu ialah: kasih, sukacita, damai, sabar menderita, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, | 23 lembah lembut, tahan nafsu; terhadap hal-hal demikian, tidak ada hukum yang menentangnya. | |
KSI (2010) | 22 Tetapi buah Ruh ialah kasih, kegembiraan, kesentosaan, kesabaran, kemurahan, kebaikan, iman, | 23 kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang dapat melawan hal-hal yang demikian. | |
MILT (2013) | 22 Akan tetapi buah Roh adalah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, iman, | 23 kelemahlembutan, pengendalian diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal seperti itu. | |
VMD (2023) | 22 Tetapi Roh membuahkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, | 23 kelemah-lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum Taurat yang dapat mengatakan bahwa itu salah. | |
KSKK (2002) | 22 Tetapi buah-buah roh ialah: kasih, sukacita dan damai, kesabaran, saling pengertian, keramahan dan kesetiaan, | 23 kelembutan hati dan penguasaan diri. Hal-hal demikian tidak bertentangan dengan Hukum Taurat. | |
BSD | 22 Sebaliknya, orang yang dipimpin oleh Roh Allah akan saling mengasihi, gembira, dan merasakan damai di hati. Mereka sabar, murah hati, baik terhadap orang lain, dan setia kepada Allah. | 23 Mereka rendah hati dan selalu sanggup menahan diri untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak baik. Tidak ada hukum agama yang melarang hal-hal ini. | |
Abad ke-20 | |||
KSI (2000) | 22 Tetapi buah Ruh ialah kasih, kegembiraan, kesentosaan, kesabaran, kemurahan, kebaikan, iman, | 23 kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang dapat melawan hal-hal yang demikian. | |
TBR (1997) | 22 | 23 | |
FAYH (1989) | 22 Tetapi, apabila Roh Kudus menguasai hidup kita, Ia akan menghasilkan buah-buah ini di dalam diri kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, keramahan, kebaikan, kesetiaan, | 23 kelemah-lembutan, dan penguasaan diri, dan semua ini tidak bertentangan dengan hukum-hukum Yahudi. | |
TMV (1987) | 22 Sebaliknya, inilah hasilnya jika orang dipimpin oleh Roh Allah: Mereka saling mengasihi, bersukacita, hidup rukun, sabar, berbudi, baik hati, setia, | 23 rendah hati, dan dapat mengawal diri. Tidak ada hukum yang melarang perkara-perkara seperti itu. | |
ENDE (1968/1970) | 22 Tetapi buah-buah hasil roh ialah: Tjinta-kasih, kegembiraan, damai, kesabaran, keramah-tamahan, kebaikan hati, kesetiaan, (Tetapi buah-buah hasil roh ialah: Cinta-kasih, kegembiraan, damai, kesabaran, keramah-tamahan, kebaikan hati, kesetiaan,) | 23 kelembutan hati, kesopanan. Dengan hal-hal sedjenis itu hukum bukan berlawanan. (kelembutan hati, kesopanan. Dengan hal-hal sejenis itu hukum bukan berlawanan.) | |
BODE (1938) | 22 | 23 | |
BABA (1913) | 22 Ttapi Roh punya buah-buahan, ia'itu, kaseh, ksuka'an, sntosa, panjang-hati, kmurahan, kbaikan, kperchaya'an, (Tetapi Roh punya buah-buahan, yaitu, kasih, kesukaan, sentosa, panjang-hati, kemurahan, kebaikan, kepercayaan,) | 23 lmah-lmbot, mnahan-diri: t'ada satu hukum yang larangkan ini smoa. (lemah-lembut, menahan-diri: tiada satu hukum yang larangkan ini semua.) | |
SB (1912) | 22 Tetapi buah-buah Roh yaitu kasih, sukacita, sentosa, panjang hati, kemurahan, kebaikan, iman, | 23 lemah lembut, menahani diri; maka tidak ada hukum yang melarangkan yang demikian. | |
Abad ke-19 | |||
KL (1879) | 22 Tetapi adapon boewah-boewah Roh ija-itoe kasih, kasoekaan, perdamaijan, sabar-hati, kamoerahan, kabadjikan, kapertjajaan, lemah-lemboet hati dan pertarakan. (Tetapi adapun buah-buah Roh yaitu kasih, kesukaan, perdamaian, sabar-hati, kemurahan, kebajikan, kepercayaan, lemah-lembut hati dan pertarakan.) | 23 Maka torat pon tidak melawan perkara jang demikian. (Maka taurat pun tidak melawan perkara yang demikian.) | |
ROS (1877) | 22 Tetapi bowa-bowa; an Roch, itulah: pengasehan, kasuka; an, dame, kapandjang-an hati, kamurahan, kabajikan, peri satijawan, lombot manis, tahan diri. (Tetapi buah-buahan Roh, itulah: pengasihan, kesukaan, damai, kepanjangan hati, kemurahan, kebajikan, peri setiawan, lembut manis, tahan diri.) | 23 Perkara-perkara jang sabagitu Tawrat tijada lawan. (Perkara-perkara yang sebegitu Taurat tiada lawan.) | |
KL (1863) | 22 Tetapi boewah-boewah Roh ija-itoe tjinta, dan kasoekaan, dan roekoen, dan sabar hati, dan kamoerahan, dan kabaikan, dan kapertjajaan, dan karendahan hati, dan penahan napsoe. (Tetapi buah-buah Roh yaitu cinta, dan kesukaan, dan rukun, dan sabar hati, dan kemurahan, dan kebaikan, dan kepercayaan, dan kerendahan hati, dan penahan nafsu.) | 23 Maka hoekoem toret tiada melawan sama perkara jang bagitoe. (Maka hukum taurat tiada melawan sama perkara yang begitu.) | |
KEA (1853) | 22 Tutapi buah buahan Roh itu, iya itu pungasihan, dan kasukaan, dan purdameian, dan panjang hati, dan lumah lumbut, dan kabajikan, dan kapurchayaan, (Tetapi buah buahan Roh itu, iya itu pengasihan, dan kesukaan, dan perdamaian, dan panjang hati, dan lemah lembut, dan kebajikan, dan kepercayaan,) | 23 Dan karundahan hati, dan munahan nafsu: bahwa tiadalah hukum yang mulawan akan purkara yang dumkian. (Dan kerendahan hati, dan menahan nafsu: bahwa tiadalah hukum yang melawan akan perkara yang demikian.) | |
LEY (1733) | 22 Tetapi bowah Rohh 'itu 'ada peng`asehan, kasuka`an, damej, kapandjangan hati, kamurahan, kabajikan, pertjaja`an, kadjinakan hati, kasederhana`an. (Tetapi buah Roh itu ada pengasihan, kesukaan, damai, kepanjangan hati, kemurahan, kebajikan, percayaan, kejinakan hati, kesederhanaan.) | 23 Bahuwa sjarixet tijada 'ada lawan segala 'awrang jang sabagini. (Bahwa syarikat tiada ada lawan segala orang yang sebegini.) |
Sumber
III. Bagan Data
Bagan-bagan data yang disajikan untuk memvisualisasikan sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia, baik penerjemahan Alkitab bahasa Indonesia/Melayu, bahasa Suku/Daerah, maupun profil Lembaga-lembaga penerjemahan Alkitab yang pernah berkiprah di Nusantara.
powered by commenterra | Recent comments |