Sejarah Alkitab Indonesia

PB Keasberry

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
Keasberry1852-cover besar.jpg
Sejarah Alkitab Bahasa Indonesia

Sejarah dari versi-versi Alkitab dalam bahasa Melayu/Indonesia di Indonesia.

Sejarah Alkitab Bahasa Daerah
Biografi Penerjemah Alkitab
Lembaga-lembaga Alkitab



Download | Baca Online

Keterangan Tabel
Versi
Id
PL
PB
Porsi
Oleh
Organisasi
Bahasa
Ejaan
e-Text
Keasberry
KEA
-
Tahun 1852 (Latin), 1856 (Arab/Jawi)
-
B. Keasberry
BFBS
Melayu
Arab/Jawi, Latin
Tidak ada
Kutipan ayat:

Perbandingan ayat

Matius 6:9-13 (Doa Bapa Kami)

Mat. 6:9 Subab itu handaklah kamu muminta doa dumkian bunyinya: Ayah kami yang ada dishorga, turmulialah kiranya namamu;
Mat. 6:10 Luaslah kiranya krajaanmu, kahadakmu burlakulah diatas bumi ini spurti dalam shorga;
Mat. 6:11 Brilah kiranya akan kami pada hari ini ruzki yang chukop;
Mat. 6:12 Dan ampunilah kiranya sagala salah kami spurti kami mungampuni kasalahan orang lain pada kami;
Mat. 6:13 Maka janganlah kiranya masokkan kami kadalam purchobaan, mulainkan lupaskanlah kami deripada yang jahat, kurna angkaulah yang ampunya krajaan, dan kuasa, dan kamuliaan, pada slama lamanya. Amin.

Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda

Mulai saat ini, terasa bahwa teks dalam versi ini memerlukan adanya satu revisi, dan Robert Burn, seorang pendeta Anglikan di Singapura, dengan Claudius H. Thompson dari London Missionary Society mengambil alih tugas ini. The British and Foreign Bible Society pada tahun 1831 menerbitkan hasil kerja mereka pada Perjanjian Baru. Tetapi para misionaris tidak puas dengan revisi ini, dan pada tahun 1853, satu usaha baru dibuat untuk memperbaiki teksnya. Orang utama yang bertugas memperbaiki adalah B.P. Keasberry, dari the London Missionary Society. Perjanjian Baru, dalam bentuk ini dikeluarkan di Singapura, baik dalam huruf Arab maupun dalam huruf roman.

[ Rev. R Kilgour, D.D., 172 ]


Dari: Revisi Terjemahan Leijdekker

Sekembalinya Thomsen ke Inggris pada tahun 1832, usaha revisi di Semenanjung Malaka tersendat-sendat sampai seorang utusan LMS yang bernama Benjamin Keasberry melaksanakan tugas tersebut. Keasberry juga bekerjasama dengan guru bahasanya Munsyi Abdullah. Pekerjaan revisi penerjemahan dan penerbitannya didukung oleh Lembaga Alkitab Inggris (BFBS). Akhirnya Perjanjian Baru lengkap dicetak di Singapura pada tahun 1852 menggunakan aksara Latin, dan pada tahun 1856 dicetaklah edisi aksara Arab (Jawi). Terbitlah ini disebarkan di Semenanjung Malaka dan di Sumatra serta Borneo (sekarang Kalimantan). Keasberry sempat menyelesaikan beberapa buku Perjanjian Lama tetapi tidak sempat diterbitkan karena ia meninggal pada tahun 1875. Agaknya hanya hasil pekerjaan Keasberry lah yang tidak dikritik oleh Munsyi Abdullah.

[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 53-54 ]


Referensi:

  1. Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
  2. Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 51-54.

Galeri

kembali ke atas