Dari Sejarah Alkitab Indonesia
|
Keterangan Tabel | |
---|---|
Versi Id PL PB Porsi Oleh Organisasi Bahasa Ejaan e-Text | PB Klinkert, Melayu Rendah KL - Tahun 1863 Tahun 1861 (4 Injil) H.C. Klinkert NBG Melayu Rendah Lama (oe) Tahun 2000-2002 OLB/YLSA |
Kutipan ayat: | |
Matius 6:9-13 (Doa Bapa Kami) | |
Mat. 6:9 | Dari itoe, sembahjanglah bagini: Bapa saja, jang ada disorga, moega-moega nama Toehan dipersoetjiken. |
Mat. 6:10 | Karadjaan Toehan dateng dan kahendak Toehan djadi, seperti didalem sorga, bagitoe djoega di-atas boemi. |
Mat. 6:11 | Bijar Toehan kasih sama saja redjeki saja pada ini hari, |
Mat. 6:12 | Serta ampoeni segala salah saja, seperti saja mengampoeni djoega orang, jang bersalah sama saja. |
Mat. 6:13 | Dan bijar Toehan djangan bawa sama saja kadalem pertjobaan, melainkan lepasken saja dari jang djahat. Karna Toehan jang ampoenja karadjaan, dan koewasa, dan kamoeliaan sampe salama-lamanja Amin. |
Matius 28:18-20 (Amanat Agung) | |
Mat. 28:18 | Maka Jesoes dateng mendapetken dia-orang, serta katanja: Segala koewasa soedah dikasih sama akoe, baik didalem sorga, baik di-atas boemi. |
Mat. 28:19 | Dari itoe, pergilah kamoe mengadjar segala bangsa, dan memandiken dia-orang dalem nama Bapa, dan Anak dan Roh-soetji, serta mengadjar dia-orang mendjalani samowanja, jang soedah akoe pesen sama kamoe. |
Mat. 28:20 | Maka lihat, Akoe ada beserta kamoe pada segala hari sampe kasoedahan doenia. Amin. |
Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda
Dalam bahasa Melayu rendahan, yang bentuk bahasanya setara dengan Jawa, sunda dan kata asing dan idiom-idiom, seorang misionaris dari the Baptist Missionary Society memiliki Injil yang telah dicetak sejak tahun 1835. Teks ini diadaptasi dari bahasa Melayu tinggi oleh orang-orang Kristen di Surabaya dan diedit oleh seorang misionaris dari the London Missionary Society. Ini menarik untuk mencatat bahwa Alkitab ini dicetak di Batavia, atas ekspansi petobat-petobat Surabaya ini. H. C. Klinkert, yang namanya baru saja disebutkan dalam hubungan dengan Alkitab dalam bahasa Melayu tinggi, menyiapkan terjemahan segar dari Perjanjian Baru dalam dialek Melayu rendah pada tahun 1863.
[ Rev. R Kilgour, D.D., 172 ]
Dari: Perjanjian Baru Terjemahan Klinkert
Dibantu oleh dua orang yang pandai bahasa Melayu, Klinkert menerjemahkan Perjanjian Baru kedalam bahasa Melayu rendah khususnya dialek yang lazim dipakai di daerah Semarang. Buku 4 Injil diselesaikannya dan dicetak pada tahun 1861, sedang Perjanjian baru lengkap dicetak di Semarang pada tahun 1863. Terjemahan Klinkert yang menggunakan bahasa pasar ini ternyata sangat mengena, bahkan masih dicetak ulang pada tahun 1949.
[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 54 ]
Dari: Alkitab: Pada Masa Lampau
Mulai tahun 1858, Klinkert melayani di Semarang. Karena sukar bagi istrinya untuk mengerti Alkitab Leydekker, sang suami mengerahkan dua orang yang pandai bahasa Melayu untuk menolong dia menyiapkan suatu terjemahan baru. Bahasa yang mereka pakai ialah yang lazim di daerah Semarang pada zaman itu. Tahun 1861 keempat Kitab Injil sudah dicetak di Semarang. Tahun 1863 menyusullah seluruh Kitab Perjanjian Baru.
Rupanya inilah salah satu terjemahan bahasa Melayu Rendah yang paling mengena pada hati para pembaca--walaupun mula-mula dikerjakan karena keperluan satu orang saja! Versi itu mengalami berbagai-bagai peredaksian, dan masih tahan sampai zaman modern. Cetakan yang terakhir diadakan pada tahun 1949.
[ H.L. Cermat, 33 ]
Referensi:
- Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
- Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 54-55.
- Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 31-39.