Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Injil Yohanes menjelaskan sifat, maksud serta tujuan Yesus Kristus yang sebenarnya sebagai Manusia dan Allah yang sempurna dalam menciptakan segala sesuatu. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah kalimat pertama yang berbunyi: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yohanes 1:1).
Di dalam Kitab Kejadian kita membaca: Pada mulanya Allah (Bapa, Anak dan Roh Kudus) menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1); dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air (Yohanes 1:2); dan juga kita membaca berfirmanlah Allah: Jadilah terang (Yohanes 1:3). Kemudian kembali Allah berfirman: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Yohanes 1:26).
Pada saat Firman Allah diucapkan maka jadilah dunia; dan sampai sekarangpun Ia menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan (Ibrani 1:3). Allah pertama kali menyatakan DiriNya kepada ciptaanNya melalui Firman yang diucapkanNya kepada Adam dan Hawa di taman Eden. Kemudian, kita melihat juga bahwa Ia memilih menggunakan manusia untuk mencatat firman yang telah diucapkanNya itu: Oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (II Petrus 1:21). Dan terakhir Allah menyatakan diriNya melalui FirmanNya yang menjelma dalam rupa manusia (Yohanes 1:14).
Injil Yohanes juga mengemukakan kesetaraan Yesus dengan Allah Bapa (Yohanes 5:19-29) dalam segala sesuatu yang diperbuatNya (ayat 19), dalam pengetahuanNya akan segala sesuatu (Yohanes 5:20), dalam penerimaan kehormatan (Yohanes 5:23), dalam mengaruniakan hidup yang kekal (Yohanes 5:24-25), dalam keberadaanNya (Yohanes 5:26), dalam menghakimi (Yohanes 5:22,27), dan dalam membangkitkan barangsiapa yang dikehendakiNya (Yohanes 5:21,28-29).
Yesus juga mengatakan: sesungguhnya sebelum Abraham jadi, AKU ADA (Yohanes 8:58). Di dalam Injil kita membaca Yesus mengatakan: Aku dan Bapa adalah satu. Barangsiapa telah melihat AKu, ia telah melihat Bapa (Yohanes 10:30; 14:9). Ia juga berbicara tentang kemuliaan yang Ia miliki bersama dengan Bapa sebelum dunia ada (Yohanes 17:5).
Injil Yohanes menyuguhkan Yesus sebagaimana telah dinubuatkan sebelumnya, yakni sebagai Anak Domba Allah yang tanpa dosa, yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29; Yesaya 53:7). Yesus juga mengakui diriNya sebagai AKU ADALAH yang kekal sebagaimana dinyatakan dalam Perjanjian Lama (Keluaran 3:14). PernyataanNya ini terungkap dalam tujuh pernyataan Aku adalah: Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan lapar lagi (Yohanes 6:33-35); Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan (Yohanes 8:12);
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat (Yohanes 10:7-9); Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya (Yohanes 10:11); domba-domba itu mengikuti suaranya (FirmanNya). Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti (Yohanes 10:4-5); Akulah kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25); Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yohanes 14:6); Akulah pokok anggur yang benar Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya ... Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar ... dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar (Yohanes 15:1-2,6).
Yesus juga berkata kepada murid-muridNya: Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu ?. tinggal di dalam Aku ?. turuti perintahKu (Yohanes 15:3,7,10). Jikalau kamu tetap dalam firmanKu (tetap setia dan hidup sesuai dengannya), kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (dari Setan dan dosa) (Yohanes 8:31-32).
Istilah tanda digunakan 17 kali dalam Injil Yohanes dan masing-masing dihubungkan dengan delapan mujizat ang disebutkan dalam Injil ini. Istilah percaya muncul 98 kali dalam Injil Yohanes, dan hanya 29 kali dalam Injil-Injil yang lain. Perkataan kehidupan dan hidup disebutkan lebih dari 50 kali dalam Yohanes, namun hanya 13 kali dalam Injil-Injil yang lain. Perkataan Kerajaan Sorga/Allah digunakan hanya lima kali dalam Yohanes, namun dalam Matius disebutkan lebih dari 50 kali.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |