Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Menempatkan pokok diskusi Penerjemahan Kitab Suci dan Amanat Agung dalam perspektif LAI, maka ditemukan bahwa pokok ini sangat erat kaitannya dengan "tujuan LAI" yang telah dicanangkan. Tujuan LAI selengkapnya berbunyi, "Yayasan ini (LAI) bertujuan membantu, mendukung, dan melengkapi Gereja, umat kristiani dari berbagai denominasi, dan lembaga-lembaga penyebar Kabar Baik melalui pengadaan alkitab dan bagian-bagiannya, agar dapat melaksanakan tugas persekutuan kesaksian dan pelayanan dengan sebaik-baiknya." (AD Yayasan LAI Pasal 5).
Dari tujuan LAI di atas, tersirat beberapa kebenaran tentang LAI ini, yang harus dicermati, antara lain:
- Eksistensi/Keberadaan LAI adalah dari gereja, oleh gereja, dan untuk gereja, karena itu, LAI siap membantu, mendukung, dan melengkapi gereja.
- Tujuan LAI untuk membantu, mendukung, dan melengkapi gereja ini diwujudkan oleh LAI dengan "pengadaan" Alkitab dan bagian-bagiannya. Pengadaan Alkitab dan bagian-bagiannya ini berurusan dengan tugas menerjemahkan, memproduksi (menerbitkan), dan mendistribusikan.
- Pengadaan Alkitab dan bagian-bagiannya ini bersasaran membantu, mendukung, dan melengkapi gereja untuk menyebarkan "Kabar Baik" sebagai fokus utama dari "Tri-Tugas gereja" yaitu: bersekutu, bersaksi, dan melayani dalam kerangka pewujudan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus (Matius 28:19-20; Markus 16:15-16; Lukas 24:46-48; Yohanes 17:18; 20:21; Kisah Para Rasul 1:8).
Menyimak keberadaan, tujuan dan sasaran serta fokus utama LAI yang telah disinggung di atas, dapat dikatakan bahwa tugas penerjemahan Kitab Suci oleh LAI, sangat berkaitan erat dengan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
Dengan demikian, untuk memahami pokok diskusi, "Penerjemahan Kitab Suci dan Amanat Agung" dari sudut pandang LAI, maka ada dua pokok bahasan yang akan diuraikan, yaitu:
- Perspektif LAI tentang Penerjemahan Kitab Suci;
- Perspektif LAI tentang hubungan Penerjemahan Kitab Suci dan Pelaksanaan Amanat Agung, yang diakhiri dengan suatu rangkuman.
Daftar isi |
Perspektif LAI tentang Penerjemahan Kitab Suci
LAI menyadari dengan dalam bahwa pekerjaan penerjemahan (penterjemahan) bukanlah tugas yang mudah. Sejak berdirinya LAI pada tanggal 9 Februari 1954, LAI telah berupaya dengan sebaik-baiknya/sekeras-kerasnya untuk menerjemahkan, menerbitkan, dan menyebarkan Alkitab. Menurut catatan LAI per 31 Desember 1998, dari 715 bahasa di Indonesia, ada 142 bahasa yang telah memiliki terjemahan Alkitab.
Rincian penjelasannya adalah sebagai berikut:
Alkitab (PL dan PB) | 16 bahasa |
PB + 40% PL | 8 bahasa |
PB | 32 bahasa |
Satu buku | 86 bahasa |
Jumlah | 142 bahasa |
Hasil upaya yang disinggung di atas menjelaskan bahwa LAI telah berupaya sedapat-dapatnya untuk mewujudkan tanggung jawabnya menopang gereja-gereja Kristus di Indonesia untuk melakukan tanggung jawab penyebaran Kabar Baik.
Sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia
Penerjemahan Alkitab di Indonesia telah memiliki sejarah perjalanan yang panjang. LAI sebagai penerus legasi penerjemahan Alkitab telah menempatkan diri dalam "sejarah perjalanan historis yang panjang yang dapat diruntut sebagai berikut."
No. | Tahun | Penerjemah (Bahasa Melayu) | Karya terjemahan |
---|---|---|---|
1 | 1629 | Cornelisz Ruyl | Injil Matius, Bahasa Melayu |
2 | 1668 | Daniel Brouwerius | PB Melayu |
3 | 1733 | Melchior Leijdecker | Alkitab Melayu |
4 | 1835 | Johannes Emde, dkk | PB Melayu, Dialek Surabaya |
5 | 1863 1879 | Hillebrandus Cornelius Klinkert Hillebrandus Cornelius Klinkert | PB Melayu, Dialek Semarang Alkitab Melayu Tinggi |
6 | 1912 1913 1929 | William Girdlestone William Girdlestone William Girdlestone | 1. Alkitab Melayu Aksara Jawi 2. PB Melayu Baba 3. Alkitab Melayu Aksara Latin |
7 | 1938 | Werner Augus Bode | PB Melayu Dialek Indonesia Timur |
8 | 1958 | LAI | Edisi Darurat: Gabungan PL Klinkert dan PB Bode yang disebut Terjemahan Lama |
9 | 1974 | LAI | Alkitab Terjemahan Baru |
10 | 1985 | LAI | Alkitab Kabar Baik dalam BIS |
11 | 1829 1854 | Gottlob Brukner, dkk Gottlob Brukner, dkk | PB Jawa Alkitab Jawa |
12 | 1846 1858 | Johann Friederich Becker Johann Friederich Becker | PB Dayak Ngaju Alkitab Dayak Ngaju |
13 | 1877 1891 | l. Esser, dkk. l. Esser, dkk. | PB Sunda Alkitab Sunda |
14 | 1878 1894 | Herman Neubronner Van der Tuuk, dkk. | PB Batak Toba Alkitab Batak Toba |
15 | 1879 | A. Schreiber, dkk. | PB Batak Angkola |
16 | 1883 | F. Kelling, dkk. | PB Siau/Sangihe |
17 | 1888 1900 | Benjamin Frederick Matthes, dkk. Benjamin Frederick Matthes, dkk. | PB Bugis-Makassar Alkitab Bugis-Makassar |
18 | 1892 1911 | Ludwich Erns Denninger, dkk. Ludwich Erns Denninger, dkk. | >PB Nias Alkitab Nias |
19 | 1928 | E.J. Van den Berg,dkk. | PB Batak Karo |
20 | 1933 | Nicolaus Adriani,dkk. | PB Pamona |
21 | 1942 | Clara M.J. Steller, dkk. | PB Sangir |
22 | 1948 | K. Riedel, dkk. | PB Mori |
23 | 1948 | Pieter Middelkoop, dkk. | PB Timor Dawan |
24 | 1951 | H. Van der Veen, dkk. | PB Toraja |
25 | 1953 | P Voorhoeve, dkk. | PB Simalungun |
26 | 1961 | Louis Onvlee, dkk. | PB Kambera |
27 | 1970 | Louis Onvlee, dkk. | PB Wewewa |
Semua karya penerjemahan Alkitab yang historis di atas berkaitan erat dengan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Motif agung inilah yang mendasari visi, misi, dan karya LAI yang telah berkiprah menopang gereja-gereja di Indonesia melaksanakan Tri-tugasnya dalam persebaran Kabar Baik di seluruh persada Pertiwi. Motif ini pulalah yang mendorong LAI untuk terus menopang gereja-gereja dengan karya-karya penerjemahan, pencetakan/pengadaan dan penyebaran Kitab Suci Alkitab dalam mutu (quality) dan jumlah (quantity) dalam kecepatan yang bersaing dengan perkembangan.
Model-model penerjemah Alkitab
Menurut Mildred Larsin, "Translation tend to cluster around two basic types - literal and idiomatic ... They ... are scattered at varying points on the continum between these two opposite poles ... (1975:11). Kedua model di atas oleh Newman dan Arichea disebut sebagai "cara yang lama (atau cara tradisional dan cara yang baru (atau cara dinamis). 3) Rentang model literal/tradisional dan model idiomatic dinamis diuraikan oleh Shaw berdasarkan konsep dari Larson sebagai berikut:4)
Translation Types:
Very Literal | Modified | Inconsisten | Near Indiomatic | Unduly |
Literal | Literal | Literal | Idiomatic | Free |
Menyoroti terjemahan-terjemahan Alkitab di Indonesia yang telah diuraikan sebelumnya, dapatlah dikatakan bahwa terjemahan-terjemahan tersebut cenderung literal atau tradisional.
Menyadari akan tanggung jawab untuk menopang gereja-gereja di Indonesia, LAI menetapkan untuk melakukan dan memberlakukan penerjemahan Alkitab yang "berorientasi kepada pengguna." Orientasi ini menyebabkan adanya terjemahan tradisional (Terjemahan Baru, Edisi 1974/1997/1999) dengan penggunaannya yaitu pada Mahasiswa/i teologi, para pelayan, dan kaum awam - yang dapat menggunakannya untuk Studi Alkitab (Banding: penggunaan King James Version untuk pengguna berbahasa Inggris). Di samping itu, LAI pun menetapkan untuk mengunakan "cara yang baru" atau terjemahan dinamis untuk pengguna umum (Alkitab Kabar Baik dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari/BIS, 1985). Terjemahan dinamis (BIS 1985) ini tetap setia kepada arti teks asli - yang menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan bentuk bahasa penerima.5)
Kedua model/tipe terjemahan ini dirasakan sama penting dalam kaitan dengan "penggunanya" sehingga LAI dengan tekad penuh untuk mengadakannya demi menopang pelayanan gereja-gereja di Indonesia akan kebutuhan Alkitab. Dengan kesadaran akan tanggung jawab penting di atas, maka LAI bertekad untuk setia kepada penerjemahan yang bertanggung jawab seperti yang disinggung di atas, dan menerbitkan serta menyebarkan Kitab Suci Alkitab sesuai dengan kebutuhan gereja-gereja. 6) Dengan demikian, kerja sama LAI dan Gereja-gereja di Indonesia merupakan suatu hubungan yang sangat berharga dalam upaya melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus secara bersama-sama.
Perspektif LAI tentang Hubungan Penerjemahan Kitab Suci dan Pelaksanaan Amanat Agung
Menjabarkan tujuan LAI dan moto/tema pelayananya, "Firman Allah: Sumber Hidup Bagi Semua" (God's Word: Life for All) - maka dapat dikatakan bahwa LAI sangat berkepentingan dan berurusan dengan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. LAI dalam menegaskan makna dan implikasi revisi Terjemahan Baru Edisi Kedua (TB-2, PB, 1997) menyatakan:
"... dengan disediakannya revisi dan terjemahan yang baru diharapkan Roh Allah dapat menyentuh hati manusia yang membacanya sedemikian rupa sehingga yang bersangkutan dapat membuka hati dan hidupnya kepada Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang adalah Sumber Hidup bagi semua orang" (Susilo, 1999:16).
Menyoroti pernyataan di atas dan membandingkan dengan tujuan serta orientasi penerjemahan Alkitab oleh LAI, maka dapat ditemukan beberapa implikasi penting berkenaan dengan pelaksanaan Amanat Agung Yesus Kristus.
Implikasi-implikasi itu antara lain:
- Eksistensi dan komitmen LAI didasarkan atas motif suci - melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus. Eksistensi dan komitmen ini sekaligus adalah kehidupan dan karya LAI, yang mengkhususkan dirinya sebagai "tangan gereja" - melaksanakan Amanat Agung itu.
- Tujuan dan orientasi LAI dalam penerjemahan Alkitab sangat jelas terfokus kepada "manusia" 7) sebagai sasaran Injil. Dengan tujuan, orientasi dan fokus ini, semua pekerjaan dan produk terjemahan Kitab Suci Alkitab melayani tujuan akhir Amanat Agung yaitu agar "ada banyak orang yang membuka hati dan menerima Yesus Kristus - sebagai Juruselamat."
- Setiap/semua produk penerjemahan Alkitab,dsb. LAI (penerjemahan, penerbitan, dan distribusi) sangat erat hubungannya dengan upaya membantu, mendukung, dan melengkapi Gereja-Gereja serta lembaga-lembaga Kristen - menyebarkan Kabar Baik dari Allah (melalui Yesus Kristus) kepada dunia.
- Eksistensi dan komitmen LAI serta hidup dan karyanya bersumber dari GEREJA (khususnya Gereja-Gereja di Indonesia) sehingga adalah sangat beralasan bagi LAI untuk menyatakan bahwa LAI ada dari, oleh, dan untuk gereja dalam upaya bersama melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus. Di sini LAI sangat menghargakan "hubungan historik" dengan gereja (yang formal/non-formal/informal) dimana LAI akan tetap mendukung dan bekerja sama dengan gereja mewujudkan tujuan mulia di atas.
Penutup
Telah dijelaskan, bahwa bagi LAI penerjemahan Kitab Suci sangat berhubungan erat dengan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Dengan kesadaran ini, LAI pada satu sisi akan terus mengabdikan hidup dan karyanya bagi tujuan ini. Pada sisi lain, LAI pun berkepentingan dengan Gereja-gereja Yesus Kristus dalam tugas dan tujuan misional yang sama. Dengan demikian, LAI secara terbuka dan terus-menerus serta konsisten mengulurkan tangan - dan menyambut uluran tangan Gereja-gereja mewujudkan tujuan misional ini.
Menyimak balik akan semua hal yang telah diuraikan di depan, maka ada beberapa faktor penting yang perlu dipertegas di sini, yaitu:
- Oleh pertolongan Allah dalam kerja sama dengan Gereja-gereja, LAI akan setia kepada tujuannya - membantu, mendukung, dan melengkapi Gereja-gereja/Lembaga-lembaga Kristen menyebarkan Kabar Baik kepada dunia.
- LAI akan konsisten dan konsekuen melakukan tugas-tugasnya secara efektif, efisien, dan sehat, sehingga ada optimalisasi kinerja yang menghasilkan produk - guna menopang tercapainya pelaksanaan tujuan Gereja Kristen di atas.
- Akhirnya, LAI akan terbuka dan siap menyambut uluran tangan Gereja-gereja/Lembaga-lembaga Kristen untuk terus saling memberikan dukungan guna mewujudkan "sinergi tinggi" - dalam melaksanakan Amanat Agung sekarang, dan di Millenium Baru di depan. "Allah beserta kita!"
Jakarta, September 2000
Pdt. Dr. YAKOB TOMATALA: Rektor Institut Filsafat Theologi dan Kepemimpinan Jaffray dan Anggota Badan Pengurus Lembaga Alkitab Indonesia serta Ketua Komisi Penerjemahan Lembaga Alkitab Indonesia.
Pustaka Rujukan
- Beekman, John & John Callow
1986 Translating the Word of God. Dallas, Texas: The Summer Institute of Linguistics. - Larson, Mildred
1975 A Manual for Problem Solving in Bible Translation. Dallas, Texas: The Summer Institute of Linguistics. - LAI
1996 ANGGARAN DASAR. Jakarta: Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia. - Newman, B.M. & D.C. Arichea (Terjemahan)
1987 Penuntun Terjemahan Dinamis. Jakarta: LAI. - Nida, Eugene A.
1979 Message and Mission. Pasadena, California: William Carey Library - Shaw, R. Daniel
1988 Transculturation. The Cultural Factor in Translation and Other Communication Tasks. Pasadena, California: William Carey Library. - Susilo, Daud H., Kompulator/Editor
1999 Mengenal Visi dan Misi Lembaga Alkitab Indonesia. Jakarta: LAI.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |