Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Akhirnya yang tinggal belum dibicarakan ialah Nederlandsch Bijbelgenootschap (NBG, Lembaga Alkitab Belanda). Lembaga itu bukanlah lembaga zending dalam arti yang sebenarnya. Namun, artinya bagi zending sangat besar. Sejak tahun 1826, NBG menyediakan tenaga ahli bahasa yang mempersiapkan dan melaksanakan terjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa Nusantara. Atau, kalau para zendeling sendiri yang mengusahakan penerjemahan Alkitab, NBG memberi mereka nasehat dan bantuan. Tenaga pertama yang diutus NBG ke Indonesia ialah J.C.F. Gericke, yang selama tahun 1826-1856 tinggal di Solo dan berhasil menyelesaikan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Jawa. Di Jawa, begitu pula di beberapa daerah lain, utusan NBG mendahului utusan lembaga pI. Tetapi lama-kelamaan diadakan kerja sama yang lebih erat antara NBG dan badan-badan pI: di setiap medan yang penting, yang belum memiliki terjemahan Alkitab dalam bahasa daerah, NBG menempatkan seorang ahli bahasa di samping para zendeling. Berlainan dengan para zendeling, mereka berpendidikan akademis, yaitu harus memperoleh gelar dalam fakultas sastra, jurusan bahasa-bahasa Nusantara. Yang paling terkenal di antara mereka ialah Dr. N. Adriani di Sulawesi Tengah dan Dr. H. Kraemer di Jawa Timur. Pada tahun 1940, di Indonesia terdapat 5 utusan NBG.
Bibliografi | |
Artikel ini diambil dari: |