Dari Sejarah Alkitab Indonesia
|
Keterangan Tabel | |
---|---|
Versi Id PL PB Porsi Oleh Organisasi Bahasa Ejaan e-Text | Alkitab Klinkert KL Tahun 1879 (Latin) Tahun 1870 Tahun 1868 (Mat) H.C. Klinkert NBG Melayu Tinggi Lama (oe) Tahun 2000-2002 OLB/YLSA |
Kutipan ayat: | |
Matius 6:9-13 (Doa Bapa Kami) | |
Mat. 6:9 | Sebab itoe hendaklah kamoe meminta-doa demikian boenjinja: Bapa kami jang ada disorga, dipermuliakan kiranja Namamoe; |
Mat. 6:10 | Datanglah kiranja karadjaanmoe; kahendakmoe berlakoelah di-atas boemi ini saperti dalam sorga. |
Mat. 6:11 | Berilah akan kami pada hari ini rezeki jang tjoekoep; |
Mat. 6:12 | Dan ampoenilah segala salah kami, saperti kami pon mengampoeni orang jang bersalah kapada kami. |
Mat. 6:13 | Dan djangan bawa akan kami kadalam penggoda, melainkan lepaskanlah kami daripada jang djahat, karena engkau-lah jang mempoenjai karadjaan dan koewasa dan kamoeliaan pada salama-lamanja. Amin. |
Matius 28:18-20 (Amanat Agung) | |
Mat. 28:18 | Maka datangla Isa hampir kapadanja laloe katanja: Bahwa segala koewasa telah dikaroeniakan kapadakoe, baik dilangit, baik di-atas boemi |
Mat. 28:19 | Sebab itoe pergilah kamoe mengadjar segala bangsa; babtiskanlah mareka-itoe demi nama Bapa dan Anak dan Rohoe’lkoedoes dan adjrkanlah mareka-itoe menoeroet segala sasoeatoe jang telah koepesan kapadamoe. |
Mat. 28:20 | Bahwa sasoenggoehnja adalah akoe serta dengan kamoe pada sadiakala, hingga kapada kasoedahan alam ini. Amin! |
Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda
Kemudian H.C. Klinkert, seorang misionaris di Jawa, mulai satu revisi dari Alkitab, yang lengkap pada tahun 1879 dan telah melewati beberapa edisi.
Dalam bahasa Melayu rendahan, yang bentuk bahasanya setara dengan Jawa, sunda dan kata asing dan idiom-idiom, seorang misionaris dari the Baptist Missionary Society memiliki Injil yang telah dicetak sejak tahun 1835. Teks ini diadaptasi dari bahasa Melayu tinggi oleh orang-orang Kristen di Surabaya dan diedit oleh seorang misionaris dari the London Missionary Society. Ini menarik untuk mencatat bahwa Alkitab ini dicetak di Batavia, atas ekspansi petobat-petobat Surabaya ini. H. C. Klinkert, yang namanya baru saja disebutkan dalam hubungan dengan Alkitab dalam bahasa Melayu tinggi, menyiapkan terjemahan segar dari Perjanjian Baru dalam dialek Melayu rendah pada tahun 1863.
[ Rev. R Kilgour, D.D., 172 ]
Dari: Tinjauan umum atas periode 1860-1942: B. Orang-orang Kristen Protestan Indonesia
Pada tahun 1879, Lembaga Alkitab Belanda menerbitkan Alkitab terjemahan Klinkert, yang menggantikan terjemahan Leydecker (namun tidak diterima di Maluku). Terjemahan Klinkert itu sudah jauh lebih dekat dengan bahasa Melayu orang Melayu sendiri.
[ Dr. Th. van den End, 2001, 326 ]
Dari: Alkitab: Pada Masa Lampau
Kitab Injil Matius terjemahan Klinkert diterbitkan pada tahun 1868. Perjanjian Baru menyusul pada tahun 1870. Untuk memperdalam dan menyegarkan bahasanya, Klinkert kembali ke Asia Tenggara serta tinggal di Malaka selama enam bulan pada tahun 1876-1877. Dan pada tahun 1879, sudahlah lengkap Alkitab hasil karyanya.
[ H.L. Cermat, 36 ]
Dari: Alkitab Terjemahan Klinkert
Pada tahun 1863, Lembaga Alkitab Belanda mengangkat H. C. Klinkert menjadi penerjemah Alkitab bahasa Melayu.
Buku Matius diterbitkan pada tahun 1868. Perjanjian Barunya diterbitkan pada tahun 1870. Untuk menyegarkan penguasaan bahasa Melayunya, Klinkert pindah lagi ke Malaka selama 6 bulan antara tahun 1876-1877. Akhirnya Alkitab lengkap selesai pada tahun 1879 dan diterbitkan dalam huruf Latin oleh Lembaga Belanda (NBG). Klinkert yang kemudian bertugas sebagai dosen bahasa Melayu di negaranya, masih terlibat setiap kali diadakan revisi-revisi atas terjemahannya. Sejak tahun 1900 orang cenderung lebih suka membaca Alkitab terjemahan Klinkert daripada Alkitab terjemahan Leijdecker. Terjemahan Klinkert digemari khususnya di Minahasa karena bahasa Melayu dialek Minahasa sangat dominan dalam terjemahan ini. Sayang, dialek Minahasa ini justru kurang dipahami oleh penutur bahasa Melayu di Singapura dan Malaka.
[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 54-56 ]
Dari: Terdjemahan Kitab Sutji di Indonesia
Tetapi umumnja terdjemahan Leydekker sudah lama tidak memuaskan. Maka dari itu Lembaga Alkitab Belanda (NBS) menjuruh H.C. Klinkert mengusahakan terdjemahan baru, jaitu dalam tahun 1863. Dalam tahun 1879 terdjemahan itu diterbitkan dan hingga dewasa ini dipakai oleh geredja keristen di Minahasa.
Referensi:
- Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
- End, Dr. Th. van den. 2001. Ragi Carita 2. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. Halaman 319-326.
- Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 55-56.
- Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 31-39.
- 1967. Judul belum diketahui, tapi kami menyebutnya sebagai buku hijau. Halaman 1-4.