Sejarah Alkitab Indonesia

PB Brouwerius

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
Sejarah Alkitab Bahasa Indonesia

Sejarah dari versi-versi Alkitab dalam bahasa Melayu/Indonesia di Indonesia.

Sejarah Alkitab Bahasa Daerah
Biografi Penerjemah Alkitab
Lembaga-lembaga Alkitab



Keterangan Tabel
Versi
Id
PL
PB
Porsi
Oleh
Organisasi
Bahasa
Ejaan
e-Text
Perjanjian Baru Brouwerius
Bro
-
Tahun 1668
Tahun 1662 (Kej)
D. Brouwerius
East Indie Co.
Melayu
Xtra lama
Tidak ada
Kutipan ayat:

Matius 6:9-13 (Doa Bapa Kami)

Mat. 6:9 "Bappa cami, jang adda de Surga, Namma-mou jaddi bersacti.
Mat. 6:10 Radjat-mou datang. Candati-mou jaddi bagitou de boumi bagimanna de surga.
Mat. 6:11 Roti cami derri sa hari hari bri hari ini pada cami.
Mat. 6:12 Lagi ampon doosa cami, bagaimanna cami ampon capada orang jang salla pada cami.
Mat. 6:13 Lagi jangan antarken cami de dalam tsjobahan, hanja lepasken cami derri jang djahat."

Matius 28:18-20 (Amanat Agung)

Mat. 28:18 Macca mannacalla Jesu datang capada diorang catta catta padanja, cattanja, Pada Aku jaddi bri segalla cauwassa dallam Surga daen de atas boumi.
Mat. 28:19 Tagal itou pegi-la, adjar-la segalla Orang manusia, daen bermandi diorang dallam Namma Bappa, daen Annac, daen Spirito Soncto: daen adjar pada diorang pegang sehalla itou nang Aku souda souro pada djouw orang.
Mat. 28:20 Macca liat-la Aku tinggal de antara djouw orang sedecalla hari sampei soudahan dunja.

Dari: Jemaat Kristen

Pada tahun 1668 terbitlah Perjanjian Baru lengkap dalam bahasa Melayu, karya Brouwerius, yang pernah menjadi pendeta jemaat berbahasa Melayu di Batavia, dan yang sudah menterjemahkan pula Kitab Kejadian.

[ Dr. Th. van den End, 2001, 118 ]


Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda

Psalter diterjemahkan tahun 1652, dan Perjanjian Baru, versi terbaru karya Daniel Brouwerius, pada tahun 1668. Semua kitab tersebut berisi teks dalam bahasa Belanda yang diletakkan bersebelahan dengan teks dalam bahasa Melayu.

[ Rev. R Kilgour, D.D., 171 ]


Dari: Perjanjian Baru Terjemahan Brouwerious

Setelah menerjemahkan Buku Kejadian, Daniel Brouwerius mengalihkan perhatiannya ke penerjemahan Buku-buku Perjanjian Baru. Terjemahan seluruh Perjanjian Baru dalam bahasa Melayu diselesaikannya dan dicetak di Amsterdam pada tahun 1668. Sayang sekali terjemahan ini banyak memakai kata dan istilah asing khususnya bahasa Portugis seperti baptismo (baptisan), crus (salib), Deos (Allah), Euangelio (Injil), Spirito Sancto (Roh Kudus), dll. Kata-kata pinjaman dari bahasa Portugis ini justru membuat terjemahan Brouwerious sulit dimengerti oleh khalayak ramai. Selain itu terjemahan Brouwerious ini banyak memakai struktur "Kata Benda + punya + Kata Benda" untuk menyatakan "milik/kepunyaan", misalnya "Ako pounja souroang" (Mrk. 1:2), "Tuan pounja alamang" (Mrk. 1:13).

[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 48 ]


Dari: Alkitab Yang Bungkam Dalam Bahasa Nusantara

Dalam terjemahan Daniel Brouwerius, yang mula-mula diterbitkan pada tahun 1668, Doa Bapa Kami berbunyi sebagai berikut:

"Bappa cami, jang adda de Surga,
Namma-mou jaddi bersacti.
Radjat-mou datang.
Candati-mou jaddi
bagitou de boumi bagaimana de surga.
Roti cami derri sa hari hari bri hari ini pada cami.
Lagi ampon doossa cami,
bagaimana cami ampon
capada orang jang salla pada cami.
Lagi jangan antarrken cami de dalam tsjobahan
hanja lepasken cami derri jang djahat."

Memang Pdt. Brouwerius sudah dapat membedakan "kita" dan "kami." Namun masih banyak kesalahan dalam Perjanjian Baru bahasa Melayu yang diterjemahkannya. Apalagi, seluruh Perjanjian Lama masih tetap merupakan sebuah kitab yang bungkam untuk kebanyakan orang di Nusantara.

[ Grace W. McGavran, 1989, 13 ]


Dari: Alkitab: Di Bumi Indonesia

Dan nama Daniel Brouwerius harus dihormati, oleh karena dialah yang mula-mula menterjemahkan seluruh Kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu. Hasil karyanya itu dicetak di Amsterdam pada tahun 1668.

Namun demikian, harus juga diakui bahwa terjemahan Brouwerius itu banyak kelemahannya. Rupanya ia kurang mendengar dan kurang menguasai bahasa yang dipakai di pasar. Ia pun gemar memasukkan kata-kata dari bahasa Portugis: crus untuk "salib," sanctus untuk "kudus," spiritus untuk "roh," Deos untuk "Allah." Umumnya pembaca masa kini akan menemukan bahwa terjemahan Ruyl, walaupun menurut tahun asalnya lebih kuno, namun lebih mudah ditangkap artinya daripada terjemahan Brouwerius.

[ H.L. Cermat, 19 ]


Referensi:

  1. End, Dr. Th. van den. 1980. Ragi Carita 1. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. Halaman 115-127.
  2. Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
  3. Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 48-49.
  4. McGavran, Grace W. 1989. Alkitab di Seluruh Dunia: 48 Kisah Nyata. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 11-16.
  5. Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 17-23.