Sejarah Alkitab Indonesia

Jahwis Versus Elohis

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
Taurat, Persaingan Dua Komunitas Imam
  1. Legitimasi Toponomis-Geografis
    1. Tradisi J mengisahkan masa Abraham bermukim di Hebron. Hebron adalah ibukota Judea sebelum Daud memindahkannya ke Jerusalem. Hebron juga kota asal Zadok, imam kerajaan asal Jehuda, pada masa Daud dan Salomo [Kej 13:18; 18:1]. Tradisi E tidak berkisah tentang ini.
    2. Tradisi J mengisahkan janji Jahweh kepada Abraham untuk "memberikan" wilayah dari sungai di Mesir hingga sungai Efrat. Wilayah ini sesuai dengan batas wilayah kekuasaan Raja Daud, pendiri dinasti penguasa Judea [Kej 15:18]. Tradisi E tidak berkisah tentang ini.
    3. Tradisi E berkisah tentang pergumulan Jakob dengan Tuhan atau malaekat di suatu tempat yang kemudian diberi nama Pniel (Peni-El, "Wajah Tuhan"). Pniel adalah kota yang dibangun Jerobeam di Israel [Kej 32:5-31]. Tradisi J tak berkisah tentang ini.
    4. Kedua tradisi, J [Kej 28:11a,13-16,19] dan E [Kej 28:11b,12,17-18,20-3] berkisah tentang kota Bethel, yang terletak di perbatasan Judea dengan Israel. Kedua kerajaan, Judea dan Israel, memperebutkan hak atas Bethel
    5. Tradisi J mengisahkan kota Sikhem direbut melalui pembantaian warga kota oleh leluhur suku-suku Israel [Kej 34]. Tradisi E mengisahkan bahwa kota Sikhem diperoleh melalui transaksi jual beli [Kej 33:19].
    6. Tradisi E berkisah bahwa Jusuf ingin dimakamkan di tanah kelahirannya. [Kej 50:4-26]. Manuskrip tradisi E di Kitab Keluaran mengisahkan bahwa bangsa Israel membawa tulang-belulang Jusuf dari Mesir. [Kel 13:19]. Tulang-belulang Jusuf dimakamkan di Sikhem, ibukota Israel [Jos 24:3]. Tradisi J tak mengisahkan hal ini.
    7. Tradisi J hanya mengisahkan kelahiran anak Jakub (Kej 29:32-35), yang menjadi leluhur suku yang wilayahnya membentuk Kerajaan Judea (Selatan) yaitu Jehuda, dan yang tidak memiliki wilayah seperti Ruben dan Simeon (yang kehilangan wilayah dan terserap ke suku lain), serta Lewi (suku yang terdiri dari imam dan tidak mempunyai wiilayah). Tradisi J hanya mengisahkan kelahiran anak dan cucu Jakub (Kej 30:1-24a), yang menjadi leluhur suku-suku yang wilayahnya membentuk Kerajaan Israel (Utara) yaitu Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Efraim dan Manasye (anak Yusuf), dan yang didominasi suku Jehuda yaitu Benyamin (Kej 35:16-20).
    8. Tradisi J berkisah tentang wilayah yang diintai oleh mata-mata pengintai yang dikirimkan Musa. Yaitu mencakup Negeb (daerah perbukitan dekat gurun di selatan), lalu Hebron, hingga lembah Eskol. [Bil 13:17-20,22-24]. Seluruhnya berada di wilayah Judea. Ketika para pengintai itu ketakutan melihat kekuatan bangsa yang diintainya, Kaleb menjadi satu-satunya pengintaii yang bersemangat tetap menyerang [Bil 27-31]. Di Kitab Yosua [Yos 14:3] disebutkan bahwa wilayah yang dibagikan kepada Kaleb mencakup Hebron, ibukota Judea.
  2. Legitimasi Politis-Monarkis
    1. Tradisi J melegitimasi monarki keturunan Jehuda, dengan kisah yang menjustifikasi hak kesulungan Jehuda. Ruben meniduri gundik ayahnya, sehingga ia kehilangan haknya [Kej 49:3-4]. Simeon, anak ke-2, dan Lewi anak ke-3, yang terlibat dalam pembantaian di Sikhem malah "dikutuk" akan tercerai-berai dan tidak mempunyai wilayah [Kej 49:5-7]. Maka Jehuda, anak ke-4 Jakob beroleh "hak kesulungan" [Kej 49:8].
    2. Tradisi E melegitimasi monarki kerajaan Israel (Utara), yang keturunan Jusuf, melalui Efraim. Ketika memberkati Manasye dan Efraim, anak-anak Jusuf, Jakob menyilangkan tangannya. Tangan kirinya di atas kepala Manasye (anak sulung Jusuf), tangan kanannya di atas Efraim, adik Manasye. Tradisi E bahkan mengisahkan bahwa Jakob memberi bagian yang lebih besar kepada Efraim, dibandingkan pemberiannya kepada saudara-saudara Efraim. Berarti lebih besar dari Manasye, dan anak Jakub yang lain. [Kej 48:22]. Jerobeam, pendiri dinasti Kerajaan Israel (Utara) berasal dari keturunan Efraim. Teks Inggris menuliskannya "I have given you one *portion* more than your brother". Kata *portion* adalah terjemahan kata Ibrani "sekem". Sikhem, ibukota Israel masa Jerobeam, terletak di bukit Efraim [1Raj 12:25]. Kerajaan Israel (Utara) juga disebut sebagai Kerajaan Efraim [Jes 7:17; dan Jer 7:15]
    3. Dalam kisah "Jusuf dijual ke tanah Mesir", tradisi J menyebut Jehuda sebagai penyelamat Jusuf [Kej 37:26-27], tradisi E menyebut Ruben. [Kej 37:21-22].
    4. Tradisi E menyebut pengawas budak di Mesir sebagai "pengawas rodi" [Kel 1:11]. Tradisi E juga menggunakan istilah rodi atau 'missim' (Ibrani) untuk menyebut sistem mobilisasi tenagakerja Raja Salomo, yang menyengsarakan orang Israel di wilayah Utara (dan menjadi sebab pemisahan diri). Tradisi J tidak menggunakan istilah "missim".
    5. Tradisi E mengisahkan kepahlawanan Josua, pembantu terpercaya Musa.
      1. pemimpin perang melawan bangsa Amalek [Kel 17:8-13]
      2. penjaga di dalam Kemah Pertemuan jika Musa tak berada di dalamnya [Kel 33:11]
      3. satu-satunya orang Israel yang tidak terlibat dalam peristiwa penyembahan patung "anak-lembu-emas" [Kel 32:15-17]
      4. mencegah penyelewengan [Bil 11:24-29]
      5. tokoh penting pembaharuan perjanjian di Sikhem [Jos 24:1]. Josua adalah pahlawan Utara dan berasal dari suku Efraim [Bil 13:8] sama dengan Jerobeam. Josua dimakamkan di wilayah Efraim [Jos 24:30] Tradisi J tidak berkisah tentang Josua.
    6. Tradisi J melegitimasi kedudukan bangsa Israel, yang keturunan Jakub atau Israel, di atas bangsa Edom, yang keturunan Esau. (Edom di bawah kekuasaan Judea, mulai jaman Daud hingga Yoram). Meskipun Esau lebih tua daripada Jakub. Teks J menjustifikasinya melalui kisah peralihan hak kesulungan (dari Esau ke Jakub) dan perampasan berkat yang seharusnya untuk Esau.
      1. Esau, yang kemudian juga disebut Edom, telah menukarkan hak kesulungannya dengan masakan kacang merah (kata Ibrani 'edom' berarti merah) [Kej 25:29-34].
      2. Ribka menyuruh anaknya menipu ayahnya dengan menyamar sebagai Esau [Kej 27:1-9]. Teks J secara tak langsung menjustifikasi tindakan Ribka dengan menyebut bahwa ia memperoleh Firman TUHAN yang menyatakan "anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda" [Kej 25:23]. Teks itu juga menjustifikasi dominasi Israel (kerajaan yang lebih muda) atas Edom (kerajaan yang lebih tua) selama 200 tahun, dimulai dari penaklukan Edom pada masa Daud.
      3. Jakub dikisahkan memperoleh hak kesulungan dan berkat sekaligus, sebagai justifikasi terhadap kenyataan bahwa Israel-Judea mencakup wilayah yang lebih luas dan lebih makmur daripada Edom.
      4. Esau dikisahkan beroleh berkat akan terbebas dari kuk [Kej 27:40] sebagai justifikasi kemerdekaan Edom dari dominasi Jehuda di masa Raja Yoram [2Raj 8:16,20-23].
      5. Esau dan Jakub disebut sebagai saudara kembar [Kej 25:24]. Karena orang Israel menganggap orang Edom sebagai kerabat dekat, secara etnis dan lingusitik (berbeda dengan orang Filistin, misalnya).Tradisi E tidak berkisah tentang Esau, karena Edom terletak jauh di selatan. Kisah Esau hanya muncul dalam teks tradisi J, karena penulis manuskrip J berkepentingan dengan Edom yang berbatasan langsung dengan wilayah Judea.

Bersambung ke MT4 - Persaingan Imam Paska-Samaria

Bandung, Maret 2002 Heri Muliono


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Milis i-kan-untuk-CyberGki, 27 Maret 2002. Oleh Heri Muliono http://www.gki.or.id
kembali ke atas