Pengantar BIS/Yeremia: Perbedaan antara revisi

Dari Sejarah Alkitab Indonesia
←Membuat halaman berisi '{{Kanan|{{Pengantar dan Garis Besar Kitab}}|{{Alkitab Kabar Baik / Bahasa Indonesia Sehari-hari}}|{{Perjanjian Lama}}}} Nabi Yeremia hidup antara bagian terakhir abad ke...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 23: Baris 23:




{{Kepercayaan dan Kehidupan Kristen|footer}}
{{Alkitab Kabar Baik / Bahasa Indonesia Sehari-hari|footer}}

Revisi terkini sejak 6 Juni 2011 09.13

Nabi Yeremia hidup antara bagian terakhir abad ketujuh dan bagian pertama abad keenam Sebelum Masehi. Lama sekali Yeremia bekerja sebagai nabi, dan selama waktu itu ia selalu memperingatkan umat Allah tentang bencana yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan menyembah berhala. Nubuatan itu menjadi kenyataan pada masa Yeremia masih hidup: Nebukadnezar raja Babel merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Rumah TUHAN yang ada di situ; raja Yehuda bersama rakyatnya diangkut ke Babel. Yeremia juga menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari pembuangan dan keadaan bangsa Israel pulih kembali.

Buku Yeremia dapat dibagi dalam beberapa bagian seperti yang berikut ini:

  1. Pesan dari TUHAN kepada bangsa Yehuda dan penguasa-penguasanya pada masa pemerintahan Yosia, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
  2. Petikan-petikan dari buku catatan Barukh sekretaris Yeremia, termasuk berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam kehidupan Yeremia.
  3. Pesan dari TUHAN tentang berbagai bangsa asing.
  4. Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan pembuangan ke Babel.

Nabi Yeremia adalah seorang yang berperasaan halus. Ia sangat cinta kepada bangsanya, dan sama sekali tidak suka menubuatkan hukuman ke atas mereka. Di dalam beberapa bagian dari bukunya ia berbicara dengan penuh perasaan tentang penderitaannya karena ia dipanggil oleh Allah untuk menjadi nabi. Perkataan TUHAN adalah seperti api di dalam hatinya; mau tidak mau ia harus menyampaikannya kepada bangsanya.

Yang paling indah dalam buku ini ialah kata-kata TUHAN yang menunjuk kepada suatu masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada suatu ikatan janji yang baru dengan Allah. Umat TUHAN akan mentaati janji itu tanpa ada guru yang mengingatkan mereka. Sebab janji itu akan tertulis di dalam hati mereka (Yer 31:31-34 (BIS)).

Isi


Bibliografi

Artikel ini diambil dari:
Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. CD SABDA-Topik 05302