Dari Sejarah Alkitab Indonesia
Kanon PL yang dimiliki oleh kaum Protestan yang hanya 39 buku bersumber dari Kanon Ibrani yang sering disebut sebagai Tanakh, singkatan dari TORAH (Taurat), NEVI'IM (nabi-nabi) dan KETUVIM (tulisan-tulisan). Kanon Ibrani sendiri terdiri dari 24 kitab, tapi dalam PL Protestan menjadi 39 kitab, karena beberapa kitab dalam PL Protestan dijadikan 1 buku dalam Kanon Ibrani, jadi sebenarnya seluruh PL Protestan ada dalam Kanon Ibrani, hanya jumlah bukunya yang berbeda.
Silakan lihat tabel di bawah ini:
Perbedaan ini sudah berlangsung ribuan tahun dengan alasan masing-masing, rupanya para Reformator Protestan ingin kembali ke Kanon Ibrani saja. Saya tidak tahu pasti apakah sampai saat ini orang-orang Yahudi masih bertahan dengan Kanon Ibrani (Tanakh) ini. Tapi sudahlah kita nggak usah berdebat kusir masalah ini karena bagaimanapun juga perbedaan ini sudah berlangsung ribuan tahun.
Tuhan memberkati kita semua.
Dalam kasih-Nya,
Janner Pasaribu
24 buku: Kanon Ibrani (TaNaKh) | |
Taurat (Hukum) |
|
Nevi'im (Nabi-Nabi) |
|
Ketuvim (Tulisan-Tulisan) (Hagiographa) |
|
Lima Gulungan (Hamesh Megilloth) |
|
39 buku: Perjanjian Lama Protestan | |
Taurat |
|
Kitab-Kitab Sejarah |
|
Kitab-Kitab Puisi |
|
Kitab-Kitab Nubuatan |
|
46 buku: Vulgata Latin dan Perjanjian Lama Katolik | |
Taurat |
|
Kitab-Kitab Sejarah |
|
Kitab-Kitab Puisi |
|
Kitab-Kitab Kebijaksanaan |
|
Kitab-Kitab Nubuatan |
|
- Catatan: Umat Katolik Ortodoks juga menggunakan 3 Makabe, 4 Makabe, dan Mazmur 151.
Artikel ini diambil dari: |