Sejarah Alkitab Indonesia

Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab/Ratapan

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
<< >>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab:
Perjanjian Lama
Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim
Rut
1 Samuel
2 Samuel
1 Raja-raja
2 Raja-raja
1 Tawarikh
2 Tawarikh
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub
Mazmur
Amsal
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Hosea
Yoël
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakharia
Maleakhi


Nabi Yeremia dengan giat dan setia berusaha memperingatkan orang-orang Israel bahwa penderitaan yang dahsyat akan terjadi apabila mereka terus bersikap tidak mengindahkan Firman Allah. Karena hanya Tuhanlah yang dapat menuntun kehidupan mereka menuju kemakmuran, keamanan, dan perdamaian dengan Allah. Kitab Ratapan merupakan ungkapan dukacita yang dalam atas kehancuran Kerajaan Yehuda dan kota Yerusalem.

Yeremia mengetahui konsekuensi yang tak terhindari dari sikap ketidaktaatan, sungguh Tuhan membuatnya merana, karena banyak pelanggarannya; kanak-kanaknya berjalan di depan lawan sebagai tawanan ....Hal itu terjadi oleh sebab dosa nabi-nabinya dan kedurjanaan imam-imamnya ..... Mereka terhuyung-huyung seperti orang buta di jalan-jalan, cemar oleh darah sehingga orang tak dapat menyentuh pakaian mereka (Ratapan 1:5; 4:13-14).

Orang-orang Israel tidak mau menyadari akan bahaya kehancuran yang telah berada di ambang pintu karena selama kira-kira 475 tahun mereka telah berhasil luput dari banyak serangan musuh. Mereka percaya akan jaminan keamanan mereka karena mereka yakin tembok yang mengelilingi kota kudus itu dapat melindungi umat perjanjian Allah, Bait SuciNya, dan Tabut Perjanjian yang berisi hukum-hukum yang telah diberikan kepada Musa beberapa abad sebelumnya. Nabi-nabi palsu yang populer pada masa Yeremia dengan berani memberitakan jaminan perlindungan dan keamanan kekal bagi Yerusalem karena mereka yakin bangsa Israel adalah umat perjanjian Allah.

Yerusalem adalah satu-satunya tempat di muka bumi ini di mana korban-korban yang berkenan dapat dipersembahkan kepada Allah. Fakta ini lebih meningkatkan jaminan palsu bagi mereka bahwa Yerusalem, Kota Raja Besar tidak akan pernah dapat dihancurkan (Mazmur 48:2). Namun Yerusalem terancam bahaya kehilangan berkat, ditimpa penyakit, penderitaan, kelaparan dan kehancuran Bait Suci mereka sebagai akibat dari sikap mereka yang tidak mengindahkan Firman Allah (Ratapan 2:19-22; 4:8-10).

Lebih dari tiga puluh kali dalam lima fasal yang singkat ini kita diingatkan bahwa Tuhan Allah itulah - bukan bangsa yang lebih perkasa yang telah menghukum dan membantai .....Tuhan telah melepaskan segenap amarahNya, mencurahkan murkaNya yang menyala-nyala, dan menyalakan api di Sion, yang memakan dasar-dasarnya (Ratapan 3:43; 4:11).

Kehancuran oleh Tuhan sendiri telah dinubuatkan oleh Musa dan Salomo dalam doanya yang terkenal, sehingga tidak diragukan lagi apa yang sebenarnya telah menjadi penyebab kehancuran kerajaan mereka (Ulangan 28:63-65; II Tawarikh 6:36).

Nabi Yeremia juga memandang jauh ke depan dan menubuatkan saatnya ketika umat Israel akan kembali kepada Allah: Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setiaNya .... Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada Tuhan (Ratapan 3:31-32,40; bandingkan Ratapan 4:22).


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/books/bible_book_list.html
kembali ke atas