Sejarah Alkitab Indonesia

Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab/Kejadian

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
>>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab:
Perjanjian Lama
Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim
Rut
1 Samuel
2 Samuel
1 Raja-raja
2 Raja-raja
1 Tawarikh
2 Tawarikh
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub
Mazmur
Amsal
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Hosea
Yoël
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakharia
Maleakhi


Laporan yang diilhamkan oleh Allah, yang dikenal sebagai Kitab Suci ini, menyatakan bahwa Allah adalah Pribadi yang Hidup, Pencipta tertinggi dan berkuasa mutlak atas seluruh alam ini (Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16-17).

Kalimat pertama pada satu-satunya wahyu Allah kepada manusia ini diawali dengan perkataan: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1). Kitab Kejadian adalah buku pertama dari lima buku yang diilhamkan Allah kepada Musa untuk ditulis. Pemahaman tentang Kejadian sangat penting agar kita dapat memperoleh pengetian mengenai Sang Pencipta kita dan rencanaNya bagi kehidupan kita. Kejadian mengungkapkan kebenaran-kebenaran mendasar mengenai Allah sebagai Pencipta, Penyelamat yang penuh kemurahan, Pemimpin, dan Pemelihara, serta Hakim bagi mereka yang tidak memperdulikanNya. Kitab ini berisi satu-satunya laporan yang akurat mengenai asal usul dunia ini; penciptaan manusia, penetapan perkawinan, dan keluarga serta bagaimana kita ditetapkan untuk mengalami kematian karena dosa maupun apa yang kita harus lakukan untuk beroleh hidup kekal.

Ketika Yesus ditanya oleh para pengeritikNya mengenai perceraian, Ia tidak hanya menegaskan tentang keabsahan kitab Kejadian, melainkan Ia juga membeberkan kepalsuan Teori Evolusi. Kristus mengutip kitab Kejadian dengan mengatakan: Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firmanNya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging? (Matius 19:4-6; Kejadian 1:27; 2:24). Kristus pula menegaskan tentang hubungan Kitab Kejadian dengan iman seseorang kepadaNya, dengan berkata: Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepadaKu, sebab ia telah menulis tentang Aku (Yohanes 5:46).

Kehandalan historis dari Kitab Kejadian jelas nyata dalam Injil Matius ketika Yesus berbicara tentang Nuh (Matius 24:37-38; Kejadian 6:5,13; 7:6-23), dan tentang Sodom dan Gomorah (Matius 10:15; Kejadian 19:24-25).

Firman Tuhan tidak perlu pengukuhan dari pihak manusia; apabila kesimpulan yang diambil oleh para arkeolog atau astronom bertentangan dengan Firman Allah, maka itu jelas membuktikan bahwa kesimpulan berdasarkan pikiran para ilmuwan yang terbatas itu telah keliru.

Allah Tritunggal terlihat dalam fasal 1 yang mengatakan: Allah menciptakan ..... Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air .... Baiklah Kita menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita (Kejadian 1:1-2,26). Yesus juga mengatakan: Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Yohanes 1:3; untuk penjelasan lebih lanjut mengenai Trinitas, lihat renungan tanggal 18 Oktober tentang Markus 12:29-30). Tujuan Alkitab bukan untuk menjadikan kita sebagai astronom, geolog, atau antropolog, melainkan untuk menuntun kita agar kita dapat menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaan Allah terhadap kita. Selanjutnya, Alkitab adalah Satu-satunya Sumber yang benar untuk memahami tujuan hidup manusia, serta menyiapkan kita memperoleh kehidupan kekal di Sorga bersama-sama dengan Sang Pencipta kita.

Fasal 1 -- 11 mencatat tentang 2,000* tahun pertama dari sejarah manusia. Sepanjang periode itu, enam peristiwa penting terjadi: (1) penciptaan segala sesuatu; (2) dosa Adam dan Hawa; (3) 1500 tahun kemudian, pembangunan bahtra oleh Nuh; (4) Air Bah; (5) 300 tahun kemudian, pembangunan menara Babel; dan (6) pengacauan bahasa manusia.

Fasal 12 -- 50 mencakup 500 tahun* berikutnya yang menyoroti kehidupan empat tokoh yaitu Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Melalui tokoh-tokoh ini, kita menyaksikan kasih dan kesediaan Allah untuk melindungi dan memelihara umatNya.

Kejadian mengantar pembaca untuk melihat karya penebusan Allah, sebagaimana Wahyu, kitab terakhir, menubuatkan tentang bagaimana segala sesuatu yang ada sekarang akan berakhir pada permulaan kekekalan itu.

  • Perhatian: Tahun yang dimaksud menunjukkan perkiraan periode-periode waktu.


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Pendahuluan Kitab-kitab dalam Alkitab. http://www.biblepathway.org/Indonesian/books/bible_book_list.html
kembali ke atas