Dari Sejarah Alkitab Indonesia
|
Saya menerima beberapa imel menanyakan istilah tanak, nebiim, dan ketubim yang sering saya gunakan dalam beberapa posting. Berikut penjelasannya.
Tanak
Tanak adalah kitab suci Yahudi. Penamaannya berdasarkan urutan tiga huruf terawal tiga kumpulan kitab yang berada di dalamnya. Yaitu Torat, Nebiim, dan Ketubim. Torat dan Nebiim dikononkan oleh Ezra pada masa paska-Babelonia. Ketubim ditambahkan sebagai kumpulan ketiga kanon oleh para rabbi sekte Farisi di Jamna, pada masa paska-Yerusalem Kedua (masa setelah kehancuran Yerusalem dan Bait Allah di tangan pasukan Romawi, tahun 70 Masehi). Susunan dan urutan kitab dalam Tanak berbeda dengan susunan Perjanjian Lama Kristen. Tanak terdiri dari 24 kitab, Perjanjian Lama Kristen terdiri dari 39 kitab. Perbedaan jumlah ini disebabkan oleh perbedaan cara mengelompokkan manuskrip menjadi suatu kitab. Misalnya, Kitab 1 Samuel dan 2 Samuel, yang dalam Tanak disatukan sebagai satu, Kitab Samuel. Kitab Perjanjian Lama Katolik Roma yang berjumlah 46 buah, lebih banyak dari Perjanjian Lama Protestan, karena penerimaan 7 Kitab Deuterokanonika. Gereja Katolik Roma menerima Kitab-kitab Perjanjian Lama dari tradisi kitab Septuaginta. Gerakan Protestan mengakui kitab-kitab Perjanjian Lama berdasarkan Tanak Yahudi.
- Torat (Pentateukh, Kitab Musa), 5 kitab
- Kumpulan 5 (lima) kitab pertama dalam Tanak tersusun dengan urutan sama seperti Perjanjian Lama (PL). Yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.
- Nebiim (Kitab Para Nabi), 8 kitab
- 7 kitab nabi "besar" dan 1 kitab "12 nabi kecil": Joshua, Hakim-Hakim, Samuel, Raja-raja, Jesaya, Jeremia, Yehezkiel. Kitab Duabelas : Hosea, Joel, Amos, Obaja, Junus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, Maleakhi.
- Ketubim (Tulisan-tulisan), 11 kitab
- Mazmur, Ayub, Amsal, Ruth, Kidung Agung, Pengkotbah, Ratapan, Ester, Daniel, Ezra-Nehemia (satu kitab), Tawarikh.
(Amsal 25:11)
Artikel ini diambil dari: |