Sejarah Alkitab Indonesia

artikel/matius dalam duabelas terjemahan.htm

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari

Pada delapan halaman yang berikut, tercantum duabelas contoh dari terjemahan-terjemahan Alkitab dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Contoh-contoh itu meliputi jangka waktu tiga setengah abad: Yang paling kuno, dikerjanan pada tahun 1612; sedangkan yang paling modern, baru diterbitkan pada tahun 1977.

Semua contoh itu dipetik dari dua bagian Alkitab yang sama, supaya pembaca dapat membandingkan sendiri, bagaimana perkembangan bahasa dan terjemahan Firman Allah dari abad ke abad. Kedua bagian yang dikutip adalah: Ucapan Bahagia Tuhan Yesus, dari Matius 5:3-12; dan Amanat AgungNya, dari Matius 28:18-20.

Tiga contoh yang paling kuno, dimuat pada halaman 52-53.
Tiga contoh terjemahan ke dalam bahasa yang dianggap bahasa rendah, dimuat pada halaman 54-55.
Tiga contoh terjemahan ke dalam bahasa yang dianggap tinggi, dimuat pada halaman 56-57.
Dan tiga contoh terjemahan yang paling modern dimuat pada halaman 58-59.

Tiga Terjemahan Dalam Bahasa Kuno

Ketiga contoh terjemahan yang dideretkan di sini, masing-masing sungguh bersejarah, yaitu: kitab dari Alkitab yang pertama-tama diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu; Perjanjian Baru lengkap yang pertama-tama diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu; dan Alkitab lengkap yang pertama-tama diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.

Semua terjemahan ini diterbitkan oleh Kumpeni Belanda. Yang pertama (paling kiri) bahkan diterbitkan dalam dwi bahasa: Pada tiap halaman ada bahasa Melayu dan bahasa Belanda yang berderet dalam dua kolom.

Perhatikan bahwa kedua terjemahan yang kuno, memakai kata bahasa Arab "mumin" (moumin, mu'min). Tetapi terjemahan Leydekker memakai kata "bahagia," yang tetap dipakai dalam terjemahan Ucapan Bahagia itu sehingga kini.

Terjemahan Leydekker juga memakai suatu sistim tanda-tanda baca yang rumit sekali. Tetapi pembaca masa kini tidak usah mengerti maksud semua tanda itu untuk dapat membacanya.

Satu saran praktis: Bacalah ayat-ayat ini dengan bersuara. Kata-kata yang sulit dikenali karena mudah ditangkap artinya kalau dibunyikan (Lihat juga halaman 18-23.)

Ruyl (1612, 1629, 1651)

Euangelium Matthei.
Jang bagi Kalima:

3 Bermumin jadi jang miskinan ruhani: karna dian'ja ampun'ja jang radjat surga.
4 Bermumin jadi jang bertsinta: karna dian'ja jadi berhibor.

5 Bermumin jadi jang lumbut budin'ja: karna dian'ja berpusiaka akan bumi.
6 Bermumin jadi jang ber-lapar daan bera-us kapada adillan: karna dian'ja jadi ber-kinjang.

7 Bermumin jadi jang ber-rahmani: karna dean'ja ber-uleh rahmad.
8 Bermumin jadi jang bertsjutsi hatin'ja: karna dian'ja ada menentang Allah.
9 Bermumin jadi jang bermafakat: karna dian'ja jadi bernamma kanak Allah.
10 Bermumin jadi jang de gagain'ja karna adillan: sebab jang Radja surga ampun'ja akan dia.

Jang bagi Ka xxviij:

18 Makka Jesus mampir dean'ja berkatta dang'ann'ja, daan katta: pada aku jadi memmeri segala kawassahan de dalam surga daan atas bumi.
19 Karna itu pergila meng'aid'jer segala manusea, bermandin'ja dalam namma Bappa, daan jang Anak, daan jang Ruah ulkadus, meng-aid'jer'ja pegang segala jang de passanku akan kamu.

20 Daan liatla, aku jadi kasertamu sedekala hari sampey ke sudahan dun'ja.

Brouwerius (1668)

Maatheo Pounja Euangelio
Brentihan nang ca lima:

3 Moumin-la orang miskyn derri spirito: carna Radjat surga souda diorang pounja.
4 Moumin-la orang sougol-hati: carna diorang adda bertamou iborran.

5 Moumin-la orang hati-lombot, carna diorang adda berpoussi-aca jang boumi.
6 Moumin-la orang jang menlappar daen beraous pada adillan: carna diorang adda menjaddi kinjang.

7 Moumin-la orang sayang-hati: carna padanja jaddi ballas cassian.

8 Moumin-la orang hati-tsjoutsjy: carna diorang adda menantang pada Alla Thalla.
9 Moumin-la orang tantoossa: carna diorang adda jaddi bernamma annac Deos.
10 Moumin-la orang jang jaddi oussir tagal jang adillan: carna Radja Surga souda diorang pounja.

Brentihan nang ca 28:

18 Macca mannacalla Jesu datang capada diorang catta catta padanja, cattanja, Pada Aku jaddi bri segalla cauwassa dallam Surga daen de atas boumi
19 Tagal itou pegi-la, adjar-la segalla Orang manusia, daen bermandi diorang dallam Namma Bappa, daen Annac, daen Spirito Soncto: daen adjar pada diorang pegang sehalla itou nang Aku souda souro pada djouw orang.

20 Macca liat-la Aku tinggal de antara djouw orang sedecalla hari sampei soudahan dunja.

Leydekker (1701, 1731, 1733)

�Indjil Mataj.
Fatsal Jang Ka V:

[....]

Tiga Terjemahan Dalam Bahasa Rendah

Ketiga contoh terjemahan yang dideretkan di sini, masing-masing menandakan suatu usaha untuk menyalin Firman Allah ke dalam bahasa sehari-hari, yang dipakai oleh orang biasa di rumah atau di pasar.

Yang pertama merupakan hasil kerja sama dari banyak orang. yang kedua dan ketiga, masing-masing dihasilkan sebagian besar oleh satu orang.

Sebagaimana dapat diterka dari judul di sebelah atas kolom paling kiri, terjemahan pertama itu berdasarkan bahasa Melayu Rendah yang lazim dipakai di Surabaya, satu setengah abad yang lalu. Terjemahan kedua berdasarkan bahasa Semarang, dari tahun 1860an. Sedangkan terjemahan ketiga berdasarkan bahasa Melayu yang dipakai oleh orang-orang Tionghoa di Singapura, Pulau pinang, dan Malaka, pada permulaan abad ke20.

Perhatikan bahwa Ucapan Bahagia Tuhan Yesus, dalam ketiga versi ini, tidaklah diterjemahkan dengan kata "bahagia," melainkan dengan "selamat," "salamet," dan "berkat."
(Lihat juga halaman 31-35 dan halaman 37-39.)

Perkumpulan Surabaya (1835)

Indjil Mattheus
Patsal Jang Ka V:

3 Selamatlah segala orang jang miskin njawanja: karna dia-orang jang poenja karadjaan sorga;
4 Selamatlah segala orang jang soesah hatinja: karna dia-orang akan dehiboerkan;
5 Selamatlah segala orang jang djinak hatinja: karna dia-orang akan berpoesaka boemi;
6 Selamatlah segala orang jang berlapar dan berhaoes akan keadilan: karna dia-orang akan dekinnjangkan;
7 Selamatlah segala orang jang mengasijani: karna dia-orang akan dekasijankan;
8 Selamatlah segala orang jang soetji hatinja: karna dia-orang akan memandang Allah;
9 Selamatlah segala orang jang berdame: karna dia-orang akan terseboet anak-anak Allah;
10 Selamatlah segala orang jang deoesirkan oleh sebab kaadilan: karna dia-orang itoe ampoenjai karadjaan sorga.

Fatsal Jang Ka XXVIII:

18 Maka datanglah Jesus, dan berkatalah pada orang itoe, sabdanja: segala pengawasan didalam sorga dan diatas boemi soedah debrikan kepadakoe.
19 Sebab itoe pergilah kamoe berdjalan dan mengadjarlah sekalian oemat itoe masoek moerid, sambil permandikan dia itoe dengan nama Bapa, dan Anak laki-laki, dan Roh jang soetji: serta mengadjar orang itoe memagang segala saswatoe jang akoe soedah berpesan pada kamoe.
20 Maka lihatlah! akoe ini ada beserta kamoe pada sekalian hari sampe kapada kasoedahan doenia.

Klinkert, Melayu Rendah (1861, 1863, 1885)

Indjil Mattheoes
Fatsal V:

[....]

Shellabear, Melayu Baba (1913) INJIL MATIUS. 5:

[....]

Tiga Terjemahan Dalam Bahasa Tinggi

Ketiga contoh terjemahan yang dideretkan di sini, oleh pembuatnya masing-masing dianggap cukup representatif dari bahasa Melayu Tinggi.

Sepanjang abad, perlu ada versi-versi Alkitab yang sederhana, supaya orang biasa dapat membacanya dengan mudah. Juga sepanjang abad, perlu ada terjemahan-terjemahan yang bermutu tinggi sebagai kesusastraan, supaya Firman Tuhan dihormati selayaknya.

Terjemahan yang pertama ini (kolom paling kiri) diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Belanda; yang kedua, oleh Lembaga Alkitab Inggris dan Luar Negeri; dan yang ketiga, sebagai hasil suatu usaha bersama dari kedua lembaga tersebut.

Perhatikanlah bahwa dua dari tiga versi ini memakai bentuk bahasa Arab untuk nama Tuhan Yesus: Isa.

Juga perhatikan bahwa penterjemah W. G Shellabear, baik di kolom kiri di halaman 57 maupun dikolom kanan di halaman 55, membagi Matius 28:19 dari matius 28:20, secara berbeda daripada yang terdapat dalam versi-versi sebelumnya. Cara Shellabear dalam pembagian ayat-ayat tersebut, kini dipakai dalam semua terjemahan.

Tiga Terjemahan Dalam Bahasa Modern

Ketiga contoh terjemahan yang dideretkan di sini, masing-masing menandakan bahwa belum selesailah tugas menyalin Firman Tuhan kedalam bahasa yang sungguh dapat dipahami oleh umat manusia.

Judul "Lembaga Alkitab Indonesia" di sebelah atas kolom kanan di halaman ini, tidaklah berarti bahwa versi itu adalah pernah diterbitkan oleh lembaga tersebut. Namun versi itu memang merupakan Alkitab lengkap yang pertama-tama dihasilkan di bawah asuhan LAI, dan bukan di bawah asuhan sesuatu badan di negeri asing.

Sama seperti dahulu kala bahasa yang dipakai di semenanjung Melayu dan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia hampir sama, sekali lagi pada zaman sekarang bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia sangat mirip satu sama lain.

Misalnya, dalam kolom kiri di halaman 59 (terjemahan yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Singapura, Malaysia, dan Brunai), hanya ada empatd kata saja yang ejaannya berbeda daripada ejaan bahasa Indonesia: "moden," "kerana," "syurga," dan "mahupun."