Sejarah Alkitab Indonesia

Pengantar Full Life/Matius

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
<< >>
Sejarah Alkitab di Indonesia
Sejarah Alkitab Daerah Indonesia
Sejarah Alkitab di Luar Indonesia
Biblika
Doktrin Alkitab
Pengantar dan Garis Besar Kitab
Studi Kata Alkitab
Bagian-bagian dari buku :
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan
Pengantar Full Life:
Perjanjian Baru
Matius
Markus
Lukas
Yohanes
Kisah Para Rasul
Roma
1 Korintus
2 Korintus
Galatia
Efesus
Filipi
Kolose
1 Tesalonika
2 Tesalonika
1 Timotius
2 Timotius
Titus
Filemon
Ibrani
Yakobus
1 Petrus
2 Petrus
1 Yohanes
2 Yohanes
3 Yohanes
Yudas
Wahyu


Penulis : matius
Tema : Yesus, Raja Mesianis
tanggal Penulisan: Tahun 60-an TM

Latar Belakang
Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar PB dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" (Mat 16:16). Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh matius, salah seorang murid Yesus.

Jikalau Injil Markus ditulis untuk orang Romawi
dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi,
maka Injil matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk :

  1. ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat PL untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan}};
  2. hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (Mat 1:1-17);
  3. pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
  4. penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung dan
  5. petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).

Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20).

tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Akan tetapi, ada alasan kuat untuk beranggapan bahwa matius menulis sebelum tahun 70 M ketika berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

Tujuan
matius menulis Injil ini

  1. untuk memberikan kepada sidang pembacanya Kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
  2. untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan, dan
  3. untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa

  1. hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis.
  2. Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

Survai
matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya (Mat 1:22-23), tempat lahir (Mat 2:5-6), peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2:15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2:23); Ia juga diperkenalkan sebagai Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3:1-3); dalam hubungan dengan lokasi utama dari pelayanan-Nya di depan umum (Mat 4:14-16), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8:17), peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12:17-21), ajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan (Mat 13:34-35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya (Mat 21:4-5) dan penangkapan-Nya (Mat 26:56).

Pasal 5-25 (Mat 5:1-25:46) mencatat lima ajaran utama yang disampaikan oleh Yesus dan lima Kisahan utama mengenai perbuatan-Nya yang besar sebagai Mesias. Lima ajaran utama itu adalah:

  1. Khotbah di Bukit (pasal 5-7; Mat 5:1-7:29);
  2. pengarahan bagi orang yang diutus untuk berkeliling memberitakan Kerajaan itu (pasal 10; Mat 10:1-42);
  3. perumpamaan tentang Kerajaan Allah (pasal 13; Mat 13:1-30);
  4. sifat seorang murid sejati (pasal 18; Mat 18:1-35) dan
  5. ajaran di Bukit Zaitun mengenai akhir zaman (pasal 24-25; Mat 24:1-25:46).

Lima Kisah utama dalam Injil ini adalah:

  1. Yesus mengerjakan tanda ajaib dan mukjizat, yang menegaskan tentang realitas kerajaan itu (pasal 8-9; Mat 8:1-9:38);
  2. Yesus mempertunjukkan lebih lanjut adanya kerajaan (pasal 11-12; Mat 11:1-12:50);
  3. Pengumuman kerajaan menimbulkan bermacam-macam krisis (pasal 14-17; Mat 14:1-17:27);
  4. Yesus berjalan ke Yerusalem dan tinggal di situ pada minggu terakhir (Mat 19:1-26:46);
  5. Yesus ditangkap, dihakimi, disalibkan dan bangkit dari antara orang mati (Mat 26:47-28:20). Tiga ayat yang terakhir dari kitab Injil ini mencatat "Amanat Agung" Yesus.

Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai Injil ini.

  1. Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
  2. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
  3. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus
    1. selama pelayanan-Nya di Galilea dan
    2. mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
  4. Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
  5. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
  6. matius menekankan
    1. standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (pasal 5-7; Mat 5:1-7:29);
    2. kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
    3. kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
  7. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Gandum Mas dan Lembaga Alkitab Indonesia. CD SABDA-Topik 08003
kembali ke atas