Sejarah Alkitab Indonesia

sejarah/bio klinkert.htm

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari
Biografi singkat :

Lahir tahun 1829, lahir di Amsterdam, masinis kapal, 1851-1856 pendidikan zendeling, 1856-1859 zendeling di Jepara, 1859-1862 di Semarang, 1862-1864 di Cianjur, 1864-1867 di Riau untuk terjemahan Alkitab, 1867 pulang ke Nederland, 1879-1905 dosen bahasa Melayu di Universitas Leiden, menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Melayu (PB 1870, PL 1879, revisi 1899), menyusun Kamus Melayu-Belanda dan Belanda-Melayu. Meninggal tahun 1913.

Dari: Alkitab di Tanah Hindia Belanda

Kemudian H.C. Klinkert, seorang misionaris di Jawa, mulai satu revisi dari Alkitab, yang lengkap pada tahun 1879 dan telah melewati beberapa edisi.

[ Rev. R Kilgour, D.D., 172 ]


Dari: Perjanjian Baru Terjemahan Klinkert

Hillebrandus Cornelius Klinkert dilahirkan di Amsterdam pada tahun 1829. Pemuda Belanda ini pernah bekerja sebagai tukang ukur tanah, karyawan pabrik, dan sebagai masinis kapal. Pada saat bertugas sebagai masinis kapal di Sungai Rhein, ia mengalami kecelakaan yang akhirnya membawa dia kembali ke negara asalnya. Merasa terpanggil menjadi seorang utusan Injil, maka pada tahun 1856 berangkatlah Klinkert ke Indonesia sebagai seorang misionaris Gereja Menonit. Mula-mula ia bertugas di Kota Japara, di pesisir Jawa Tengah utara, bersama dengan seorang penerjemah Alkitab bahasa Jawa yang bernama Pdt. Pieter Jansz.

[ Dr. Daud H. Soesilo, Ph.D, 2001, 54 ]


Dari: Dicari: Penerjemah Alkitab

H. C. Klinkert dilahirkan pada tahun 1829 di Amsterdam, kota pelabuhan besar di negeri Belanda. Sebagai anak remaja, ia bekerja bukan hanya sebagai pengukur tanah melainkan juga sebagai karyawan pabrik dan juga masinis kapal uap di Sungai Rhein.

[ Grace W. McGavran, 1993, 45 ]


Dari: Alkitab: Pada Masa Lampau

H. C. Klinkert lahir di Amsterdam pada tahun 1829. Sebagai pemuda ia pernah menjadi pengukur tanah, pekerja pabrik dan masinis pada kapal Sungai Rhein. Karena suatu kecelakaan ia terpaksa berbaring di rumah sakit di kota Worms. Setelah ia kembali ke negeri Belanda, hidupnya lebih dekat kepada Tuhan, sehingga akhirnya ia merasa dipanggil menjadi utusan Injil.

Pada tahun 1856 ia bertolak ke Indonesia, di bawah asuhan badan zending aliran Menonit. Mula-mula ia ditempatkan di Jepara, di mana ia bekerja sama dengan Pdt. Pieter jansz, salah seorang penterjemah Alkitab bahasa Jawa. Di Jepara pun ia menikah dengan seorang wanita Indo, yang hanya dapat berbicara bahasa jawa dan bahasa Melayu. Tentu saja hubungan keluarga itu mendorong Klinkert untuk terus rajin belajar bahasa setempat!

[ H.L. Cermat, 33 ]


Referensi :

  1. Kilgour, Rev. R, D.D. Alkitab di Tanah Hindia Belanda. Halaman 171-176.
  2. Soesilo, Dr. Daud H., Ph.D. 2001. Mengenal Alkitab Anda. Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. Halaman 54-56.
  3. McGavran, Grace W. 1993. Alkitab di Seluruh Dunia: 48 Kisah Nyata. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 42-50.
  4. Cermat, H.L. Alkitab: Dari Mana Datangnya?. Lembaga Literatur Baptis, Bandung. Halaman 31-39.