Sejarah Alkitab Indonesia

Bagan: Perbandingan 1 Korintus 13:4-8, 13 (Indonesia)

Bagikan ke Facebook

Dari Sejarah Alkitab Indonesia

Langsung ke: navigasi, cari

Daftar isi

1 Korintus 13:4-9, 13

1 Korintus 13:4-6

Versi 1 Korintus 13:4-8, 13 (Kasih)
Ayat 4 Ayat 5 Ayat 6
Terjemahan Baru, BIS/BIMK, dan Terjemahan Lama
TB (1974) 4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
BIS (1985) 4 Orang yang mengasihi orang-orang lain, sabar dan baik hati. Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong. 5 Ia tidak angkuh, tidak kasar, ia tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kemauannya sendiri, tidak juga cepat tersinggung, dan tidak dendam. 6 Orang yang mengasihi orang-orang lain, tidak senang dengan kejahatan, ia hanya senang dengan kebaikan.
TL (1958) 4 Adapun kasih itu panjang sabar dan penyayang; kasih itu tiada dengki; kasih itu tiada memegahkan dirinya, tiada sombong; 5 tiada melakukan yang tiada senonoh, tiada mencari keuntungan dirinya sahaja; tiada pemarah; tiada menyimpan kesalahan orang; 6 tiada gemar akan lalim, melainkan bersukacita dengan yang benar.
Abad ke-21
KSI (2010) 4 Kasih itu panjang sabar dan penyayang. Kasih itu tidak cemburu, tidak memegahkan diri, dan tidak sombong. 5 Kasih tidak melakukan apa yang tidak sewajarnya, dan tidak mencari kepentingan sendiri. Ia tidak lekas marah, dan tidak memperhitungkan kesalahan orang lain. 6 Kasih tidak bersukaria atas kejahatan, tetapi bersukaria atas kebenaran.
MILT (2006) 4 Kasih itu berpanjang sabar, ia bermurah hati. Kasih tidak cemburu. Kasih tidak menyombongkan diri, ia tidak memegahkan diri; 5 ia tidak berbuat yang tidak pantas, ia tidak mencari sesuatu bagi dirinya sendiri, ia tidak menghasut, ia tidak menghitung-hitung yang jahat; 6 ia tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi turut bersukacita dengan kebenaran.
VMD (2005) 4 Kasih itu sabar, murah hati, tidak iri, tidak memegahkan diri, dan tidak sombong. 5 Kasih itu tidak kasar, tidak memikirkan diri sendiri, tidak mudah marah, tidak mengingat-ingat kesalahan yang dibuat orang lain. 6 Kasih itu tidak bersukacita atas kejahatan, tetapi bersukacita atas kebenaran.
KSKK (2002) 4 Kasih itu sabar, baik hati, tidak iri hati. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak berlaku kasar dan tidak mencari keuntungan sendiri. 5 Kasih menguasai kemarahan dan melupakan kesalahan. 6 Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bergembira karena kebenaran.
BSD 4 Orang yang mengasihi orang lain adalah orang yang sabar dan baik hati. Ia tidak iri hati, tidak membual, dan tidak sombong. 5 Ia sopan dan selalu memikirkan kepentingan orang lain lebih dahulu, baru kepentingannya sendiri. Ia tidak cepat tersinggung dan tidak suka mendendam. 6 Orang yang mengasihi orang lain, sedih jika melihat orang lain berbuat salah. Ia senang jika melihat mereka berbuat baik.
Abad ke-20
KSI (2000) 4 Kasih itu panjang sabar dan penyayang. Kasih itu tidak cemburu, tidak memegahkan diri, dan tidak sombong. 5 Kasih tidak melakukan apa yang tidak sewajarnya, dan tidak mencari kepentingan sendiri. Ia tidak lekas marah, dan tidak memperhitungkan kesalahan orang lain. 6 Kasih tidak bersukaria atas kejahatan, tetapi ia bersukaria atas kebenaran.
TBR (1997) 4 5 6
FAYH (1989) 4 Kasih itu sangat sabar dan baik hati, tidak pernah cemburu atau iri hati, tidak pernah sombong atau tinggi hati. 5 Tidak pernah angkuh, mementingkan diri sendiri atau kasar. Kasih tidak ingin menang sendiri. Kasih tidak pemarah dan tidak mudah tersinggung. Kasih tidak menaruh dendam dan tidak memperhatikan kesalahan orang lain. 6 Kasih tidak gemar akan ketidakadilan, tetapi bersukacita bilamana kebenaran menang.
TMV (1987) 4 Sesiapa yang mengasihi orang lain, sabar dan baik hati; dia tidak iri hati, tidak bercakap besar, dan tidak sombong. 5 Dia tidak berkasar, tidak mementingkan diri sendiri, tidak cepat tersinggung, dan tidak mendendam. 6 Sesiapa yang mengasihi orang lain, tidak gembira dengan kejahatan. Tetapi dia gembira dengan kebaikan.
ENDE (1968/1970) 4 Tjinta-kasih itu sabar, tjinta-kasih itu murah hati, tjinta-kasih tidak iri hati, tidak memegahkan diri, tidak angkuh hati, 5 tidak kurang sopan, tidak mentjari keuntungan diri sendiri, tidak lekas marah, tidak menaruh sjak, 6 tidak bersukatjita atas ketakadilan, tetapi suka kepada kebenaran.
BODE (1938) 4 5 6
BABA (1913) 4 Kaseh itu panjang sabar-nya, dan murah hati; kaseh itu t'ada dngki: kaseh t'ada mgahkan diri-nya, t'ada sombong, 5 tengkah-laku-nya bukan ta'snonoh, t'ada chari sndiri punya perkara, t'ada naik mradang, t'ada hitong orang punya salah; 6 t'ada bersuka-suka fasal kjahatan, ttapi bersuka sama-sama kbtulan itu;
SB (1912) 4 Adapun kasih itu panjang sabarnya, dan penyayang ia; Maka kasih tiada berdengki; Maka kasih tiada memegahkan dirinya, tiada ia sombong; 5 maka kelakuannya bukan dengan tiada senonoh; tiada ia menuntut akan perkara dirinya; tiada lekas marah; tiada membilangkan kesalahan orang; 6 tiada ia gemar akan kejahatan, melainkan gemar ia dengan yang benar;
Abad ke-19
KL (1879) 4 Bahwa kasih itoe pandjang sabarnja dan berkamoerahan adanja; kasih itoe tidak berdengki; kasih itoe tidak memegahkan dirinja dan tidak poela ija sombong. 5 Dan lagi tidak ija berlakoe dengan biadab dan tidak ija mengendahkan dirinja sadja, dan tidak ija menaroh dendam, dan tidak ija bersangka-sangka djahat; 6 Maka tidak ija gemar akan djahat, melainkan gemarlah ija akan jang benar.
ROS (1877) 4 Pengasehan itu ada pan-djang hati, punoh sajang; pengasehan tijada iri hati; pengasehan tijada pegang be-sar, pengasehan tijada tinga; i, 5 Pengasehan tijada kasar, tijada tjahari dija punja on-tong sendiri, tijada hati pedis, tijada kira-kira djahat; 6 Tijada bersuka awleh karana perkara dusta-dusta, tetapi bersuka-suka djuga dengan kabenaran.
KL (1863) 4 Adapon tjinta itoe tahan lama, dan dia sajangken, tiada dia berdengki, tiada dia membesarken dirinja, dan tiada kotjak djoega; 5 Dan tiada dia berlakoe dengan tiada kataoewan, tiada dia mentjari oentong bagi dirinja sendiri, tiada dia djadi sakit hati, dan tiada dia berpikir djahat; 6 Maka tiada dia soeka-hati dari sebab kadjahatan, melainken dia soeka-hati dari sebab kabeneran.
KEA (1853) 4 Adapun pungasihan itu tahan lama, dan sayang; pungasihan itu tiada burdingki; pungasihan itu tiada mumugahkan dirinya, dan tiada pula chongkak, 5 Dan tiada pula iya burlaku dungan tiada burkatauan, dan tiada iya munchari untong bagie dirinya sundiri, dan tiada iya suang suang marah, dan tiada iya burfiker jahat; 6 Maka tiada pula iya gumar kapada kusalahan, hanya iya gumar pada kabunaran itu;
LEY (1733) 4 Muhhabet 'itu 'ada tsabur, 'itu 'ada murah: muhhabet 'itu tijada dangkej: muhhabet 'itu tijada bakardja dengan salah, tijada 'itu djumawa. 5 Tijada 'itu bakardja dengan tijada sanunoh, tijada 'itu mentjaharij 'ontong dirinja, tijada 'itu ngaran, tijada 'itu kira 2 djahat, 6 Tijada 'itu gamar pada persalahan, hanja 'itu gamar pada kabenaran.

1 Korintus 13:7-8, 13

Versi 1 Korintus 13:4-8, 13 (Kasih)
Ayat 7 Ayat 8 Ayat 13
Terjemahan Baru, BIS/BIMK, dan Terjemahan Lama
TB (1974) 7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. 8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. 13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
BIS (1985) 7 Ia tahan menghadapi segala sesuatu dan mau percaya akan yang terbaik pada setiap orang; dalam keadaan yang bagaimanapun juga orang yang mengasihi itu tidak pernah hilang harapannya dan sabar menunggu segala sesuatu. 8 Tidak pernah akan ada saat di mana orang tidak perlu saling mengasihi. Sekarang ini ada orang yang pandai menyampaikan berita dari Allah, tetapi nanti ia akan berhenti menyampaikan berita itu. Sekarang ada yang pandai berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, tetapi nanti ia akan berhenti berbicara dalam bahasa-bahasa itu. Sekarang ada orang yang mengetahui banyak hal, tetapi nanti apa yang mereka ketahui itu akan dilupakan. 13 Jadi, untuk saat ini ada tiga hal yang kita harus tetap lakukan: percaya, berharap dan saling mengasihi. Yang paling penting dari ketiganya itu ialah mengasihi orang-orang lain.
TL (1958) 7 Maka ia tahan menanggung segala sesuatu, dan percaya akan segala sesuatu, dan harap akan segala sesuatu, dan sabar akan segala sesuatu. 8 Maka kasih itu tiada berkesudahan; tetapi nubuat itu akan ditiadakan, dan segala karunia lidah itu akan berhenti, dan segala marifat akan ditiadakan. 13 Dengan yang demikian tinggallah iman, dan pengharapan, dan kasih, ketiga perkara ini, tetapi di dalam ketiganya itu yang terlebih besar, ialah kasih.
Abad ke-21
KSI (2010) 7 Kasih tahan menderita dalam segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, berharap akan segala sesuatu, dan bertekun dalam segala sesuatu. 8 Kasih tidak akan lenyap. Nubuat-nubuat akan berakhir, bahasa-bahasa akan berhenti, dan pengetahuan pun akan berakhir, 13 Jadi, ketiga hal inilah yang tetap tinggal, yaitu iman, pengharapan, dan kasih. Tetapi dari ketiga hal itu, yang terbesar adalah kasih.
MILT (2013) 7 Ia menanggung semuanya, percaya semuanya, mengharapkan semuanya, ia tabah menanggung semuanya. 8 Kasih tidak pernah hilang, tetapi, baik nubuat, ia akan ditiadakan, maupun bahasa lidah, ia akan berhenti, bahkan pengetahuan, ia akan dilenyapkan. 13 Dan sekarang tinggallah ketiga hal ini: iman, pengharapan, kasih, dan yang terbesar dari padanya adalah kasih.
VMD (2008) 7 Kasih menanggung segala sesuatu, mempercayai segala sesuatu, berpengharapan atas segala sesuatu, dan sabar terhadap segala sesuatu. 8 Kasih tidak pernah berakhir. Karunia bernubuat akan berakhir, karunia berkata-kata dalam berbagai bahasa Roh akan berakhir. Karunia pengetahuan pun akan berakhir. 13 Jadi, ketiga hal ini akan terus berlangsung: iman, pengharapan, dan kasih. Dan yang terbesar di antaranya ialah kasih.
KSKK (2002) 7 Kasih mengampuni segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. 8 Kasih tidak pernah berkesudahan. Nubuat dapat berakhir, bahasa-bahasa roh dapat terhenti, pengetahuan dapat lenyap. 13 Sekarang tinggal iman, pengharapan dan kasih, ketiga-tiganya, tetapi yang terbesar adalah kasih.
BSD 7 Kalau kita mengasihi, kita akan terus bertahan dan tidak akan berhenti percaya; bahkan kita akan terus berharap dan bersabar. 8 Cinta kasih tetap bertahan sampai selama-lamanya. Orang yang pandai menyampaikan sabda Allah, nanti tidak akan melakukannya lagi. Orang yang pandai berbicara dengan macam-macam bahasa yang ajaib, nanti tidak akan dapat melakukannya lagi. Pengetahuan yang dimiliki orang, juga bersifat sementara. 13 Jadi, untuk sekarang ini ada tiga hal yang harus tetap kita lakukan, yaitu percaya, berharap, dan mengasihi. Dari ketiga hal itu, yang paling penting ialah mengasihi.
Abad ke-20
KSI (2000) 7 Kasih tahan menderita dalam segala perkara, percaya akan segala sesuatu, berharap akan segala sesuatu, dan bertekun dalam segala sesuatu. 8 Kasih tidak akan lenyap. Nubuat-nubuat akan berakhir, bahasa-bahasa akan berhenti, dan pengetahuan pun akan berakhir, 13 Jadi, ketiga hal inilah yang tetap tinggal, yaitu iman, pengharapan, dan kasih. Tetapi dari ketiga hal itu, yang terbesar adalah kasih.
TBR (1997) 7 8 13
FAYH (1989) 7 Kalau Saudara mengasihi seseorang, Saudara akan tetap setia kepadanya, apa pun yang terjadi. Saudara akan tetap mempercayainya, selalu mengharapkan yang terbaik dari dia, dan Saudara akan selalu membelanya. 8 Semua karunia dan kuasa khusus dari Allah pada suatu saat akan berakhir, tetapi kasih itu kekal. Pada suatu saat kelak nubuat, karunia untuk berbahasa asing, dan pengetahuan khusus akan lenyap. 13 Ada tiga hal yang kekal, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, tetapi yang terbesar dari ketiganya ialah kasih.
TMV (1987) 7 Dia tahan menghadapi segala sesuatu; dia mempercayai orang lain, tidak hilang harapan, dan sentiasa bersabar. 8 Orang perlu sentiasa mengasihi orang lain. Sekarang ada orang yang dapat menyampaikan perkhabaran daripada Allah, tetapi hal itu hanya untuk sementara. Sekarang ada yang mempunyai kurnia untuk bercakap dalam pelbagai bahasa yang ajaib, tetapi hal itu akan berakhir juga. Sekarang ada orang yang mengetahui banyak hal yang dalam, tetapi semua itu pun akan dilupakan. 13 Sementara ini ada tiga perkara yang harus tetap dilakukan: percaya, berharap, dan mengasihi orang lain. Tetapi yang paling penting daripada ketiga-tiganya adalah mengasihi orang lain.
ENDE (1968/1970) 7 Tjinta-kasih menutupi segalanja, mempertjajai segalanja, mengharapkan segalanja, menanggung segalanja dengan sabar. 8 Tjinta-kasih takkan berkesudahan. Kurnia bernubuat akan hilang, bahasa gaib akan lenjap, pengetahuan akan tak berarti lagi, 13 Sekarang tinggal kepertjajaan, pengharapan dan tjinta-kasih, ketiga-tiganja, tetapi jang agung diantaranja ialah tjinta-kasih.
BODE (1938) 7 8 13
BABA (1913) 7 kaseh itu tahan smoa perkara, perchaya smoa, harap smoa sabarkan smoa. 8 Kaseh itu t'ada pernah nanti putus: ttapi kalau nabuat, itu nanti ada ksudahan-nya; kalau bhasa, smoa itu nanti brenti; kalau pngtahuan, itu pun nanti ada ksudahan-nya. 13 Ttapi skarang ini tertinggal perchaya, harap, kaseh, ini tiga; dan antara ini smoa yang bsar skali kaseh.
SB (1912) 7 maka ia menahan sekalian perkara, percaya ia akan sekaliannya, harap akan sekaliannya, sabar sekaliannya. 8 Maka kasih itu tiada putus selama-lamanya: tetapi kalau nubuat, maka ia itu akan berkesudahan. 13 Adapun iman, dan harap, dan kasih, ketiga perkara itu lagi tinggal; tetapi dalam ketiganya itu yang terlebih besar yaitu kasih.
Abad ke-19
KL (1879) 7 Bahwa ija menoedoengi segala sasoeatoe dan pertjaja segala sasoeatoe dan harap segala sasoeatoe dan mensabarkan segala sasoeatoe. 8 Maka kasih itoe salama-lamanja tidak pana', tetapi noeboeat itoe akan ditiadakan dan pelebagai behasa itoepon akan berhenti dan segala elmoe pon akan ditiadakan djoega. 13 Maka sakarang tinggal lagi pertjaja dan harap dan kasih, katiga ini, tetapi dalam katiga itoe kasih jang kapala adanja.
ROS (1877) 7 Ijalah tutop-tutop samo-wanja, pertjaja samowanja, harap samowanja, menahan samowanja. 8 Pengasehan punja umor tijada berhenti; tetapi mawu nubuwet-nubuwet, itu akan dotijadakan; mawu segala ba-hasa, itu akan berputus; ma-wu pengatahuwan, itu akan detijadakan. 13 Maka sakarang pawn tinggal pertjaja; an, pengharap-an, pengasehan, katiga itu; tetapi jang terlebeh besar deri padanja, itulah pengasehan.
KL (1863) 7 Maka dia menanggong segala perkara, dan pertjaja segala perkara, dan tahan segala perkara. 8 Maka tjinta itoe trada habisnja sampe salama-lamanja; tetapi baik noeboeat itoe nanti habis, atawa djenis-djenis bahasa itoe nanti brenti; maski pengataoewan djoega nanti lenjep adanja. 13 Maka sakarang ini masih tinggal pertjaja, dan harap, dan tjinta, katiga ini tetapi jang besar sendiri ija-itoe tjinta.
KEA (1853) 7 Maka iya munanggong sagala sa'suatu, dan purchaya sagala sa'suatu, dan harap sagala sa'suatu, dan munahani sagala sa'suatu. 8 Maka pungasihan itu tiada purnah habis: tutapi jikalau ada nabuat nabuat, itu kulak akan habis; dan jikalau ada junis junis bahsa, itupun akan burhinti; dan jikalau ada pungatauan, itupun kulak akan linyap adanya. 13 Maka skarang ini adalah turtinggal iman, dan, harap dan pungasihan, katiga ini; tutapi yang turutama deripada skalian ini, iya itulah pungasihan.
LEY (1733) 7 'Itu menudong segala sasawatu, 'itu pertjaja segala sasawatu, 'itu ber`asa segala sasawatu, 'itu bertahan segala sasawatu. 8 Muhhabet 'itu tijada penah gugor: tetapi mawu segala nubuwet, 'akan de`ubahkan 'itu 'akan debathilkan: mawu peng`atahuwan, 'itu 'akan debathilkan. 13 Maka sakarang djuga tinggal 'iman, radja, muhhabet, katiga 'ini: tetapi jang terbesar deri pada segala 'ini, 'itulah muhhabet.


Sumber

III. Bagan Data

Bagan-bagan data yang disajikan untuk memvisualisasikan sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia, baik penerjemahan Alkitab bahasa Indonesia/Melayu, bahasa Suku/Daerah, maupun profil Lembaga-lembaga penerjemahan Alkitab yang pernah berkiprah di Nusantara.